Jaringan NII Lampung Nekad Jadi Begal Demi Capai Infak Perjuangan

DL|Bandarlampung|Humaniora|01092024

---- Pendiri Negara Islam Indonesia (NII) Crisis Center, Ken Setiawan mengingatkan bahwa NII adalah induk dari semua kelompok teroris di Indonesia, walaupun saat ini telah ditetapkan sebagai daftar teroris dan organisasi teroris, namun kenyataannya masih eksis dan tetap merekrut anggota baru.

Menurut Ken, baru-baru ini dirinya banyak mendapatkan pengaduan dan laporan informasi terkait korban dari kalangan pelajar dan mahasiswa di berbagai daerah di Indonesia, termasuk korban NII dari provinsi Lampung.

Kendati beberapa daerah banyak anggota NII yang insyaf dengan melakukan cabut baiat dan ikrar setia kepada NKRI, namun ternyata perekrutan kepada anggota baru tidak surut, bahkan kini semakin militan dengan menyasar pelajar dan mahasiswa.

“Akibat pendapatan dari infak menurun, justru jaringan NII nekad melakukan aksi kriminal demi target infak perjuangan mereka.” Kata Ken.

Salah satu aksi kriminal yang dilakukan jaringan NII Lampung adalah nekat menjadi perampok atau begal, tak segan-segan mereka melakukan pembunuhan jika korban melawan.

Dalam doktrin NII, kata Ken, orang di luar kelompok mereka adalah kafir dan orang kafir itu halal harta dan halal darahnya untuk ditumpahkan. “Mereka menganggap bahwa hari ini dalam kondisi perang, harta orang kafir itu halal dan boleh diambil untuk perjuangan, namanya Fai atau Ghanimah.” Tambahnya.

Bahkan menurut Ken waktu itu  ada jamaah NII yang meninggal karena dihajar masyarakat karena membegal motor dan dilawan oleh pemilik motor yang berani teriak minta tolong ke warga.

Para anggota NII yang masih bekerja di pemerintahan atau yang swasta juga diperbolehkan korupsi di lingkungan kerja sebab dianggap halal karena mengambil harta dari orang kafir.

“Jangankan yang beda agama, yang seagama pun dikafirkan bila belum berbaiat ke dalam kelompok mereka, jadi mereka yang bergabung dalam kelompok NII berpotensi menjadi kriminal atas nama agama.” ungkap Ken. (don)