Di Usia 36, Ade Bersyukur Masih Dapat Medali Perunggu

DL|Medan|Sport PON|31082024

---- Pada usianya yang ke 36 tahun, Pesenam putra senior, Meiyusi Ade Putra mengaku sangat bersyukur kepada sang Maha Pencipta yang telah memberikan prestasi dirinya dan meraih medali Perunggu di Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI 2024 di Medan.

 “Alhamdulillah, saya masih dipercaya Allah menerima medali perunggu. Karena untuk meraihnya saya sudah berusaha sekuat tenaga dan kemampuan saya selama ini. Dan apapun hasilnya, pasti akan saya terima karena itu juga karenaNya,” kata Ade kepada mediasenior.id usai pengalungan medali di Gedung Serba Guna (GSG) Disporasu, Deli Serdang, Sumatera Utara, sore.

Ade kembali menjadi pengisi podium disiplin Senam Artistik putra PON dengan kalungan medali Perunggu dari nomor Palang Sejajar (Bars) yang juga merupakan medali pertama untuk kontingen Lampung di PON XXI ini.

Menurut Ade memang ada kekecewaan karena sebelumnya Ade masih ditargetkan meraih medali emas seperti di PON sebelumnya di Papua 2021, dimana Ade juga mempersembahkan medali emas di nomor Bars ini.

“Ya wajar kecewa, karena sebelumnya kan Ade dapet Emas. Tapi ya itulah namanya kompetisi. Apalagi di Senam ini kan olahraga tidak terukur dan tergantung pada juri penilai. Namun demikian, melawan pesenam-pesenam muda yang sekarang sudah mulai bermunculan, memang kita juga harus realistis, meskipun kita masih mampu bersaing,” tambah Ade.

Dia tetap bertekad akan terus mempersiapkan diri untuk PON yang akan datang di NTT-NTB 2028. Sambil berupaya melakukan regenerasi senam artistic di Lampung. Meski tidak lagi dalam situasi usia golden age, namun semangatnya mengalahkan segalanya.

“Insya Allah kalau Allah masih memberikan kekuatan pada Ade, masih berupaya sampai benar-benar merasa tidak bisa lagi bersaing. Doakan saya sehat selalu. Semangat dan terus berusaha untuk yang terbaik serta ikhlas tentunya pada keputusan Allah,” kata Ade religius sekali.

Nilai Tipis-tipis

Nilai kompetisi memang fluktuatif. Pada penampilan hari pertama, Rabu 29 Agustus, nilai Ade tertinggi diantara seluruh peserta yakni 13,233 sementara Agung Suci dari Riau masih pada poin 12,288 dan Fajar dari Sumsel 12,633 poin.

Namun saat di final, pertandingan tampaknya sangat ketat, dan Ade masih bertahan dengan nilai terbaiknya hari itu 13,166. Sementara Agung Suci Tantio Akbar, dengan poin 13,266, pesenam asal Sumatera Selatan, Fajar Abdul Rohman Al’Ali, dengan poin 13,200.

Jadi dalam hasil akhir juri yang keluar akhirnya Agung Suci dari Riau medali Emas dengan nilai 13,266, Fajar dari Sumsel 13,200 dan Ade dari Lampung 13,166.

Manager Senam Artistik Lampung, Supeno mengatakan pertandingan cabor senam artistik ini berlangsung sangat ketat. Ada 8 provinsi yang turun di senam artistik nomor palang sejajar ini diantaranya Lampung, Jatim, Jateng, Riau, dan Sumatera Selatan.

“Penampilan Ade sudah bagus bahkan lebih bagus dari sebelumnya. Dan sebelumnya kami yakin Ade ada di posisi satu atau dua. Perolehan poin pun sangat tipis. Tapi ya memang inilah olahraga tidak terukur. Semua tergantung Juri,” ungkapnya.

Supeno mengatakan bahwa banyak faktor yang bisa mempengaruhi nilai karena ini cabang olahraga yang subjektif. Juri memiliki kuasa penuh dalam menilai penampilan atlet.

Sementara pelatih Ade, Denda Firmansyah mengaku hanya bisa mengelus dada saja melihat result (hasil akhir) yang keluar dari Juri, karena menurut pengamatannya, penampilan Ade Meiyusi jauh lebih baik ketimbang di babak kualifikasi.

“Ya kami hanya berusaha menampilkan performa terbaik, dan itu sudah dilakukan oleh Ade saat final. Meskipun secara hasil seperti itu, ya mau apalagi lah. Kita semua pelatih mungkin sudah tahu persoalannya, jadi kami tak bisa bicara lebih banyak, karena sifatnya subyektif,” tambahnya.

Denda mengatakan bahwa dia dan Ade secara penampilan merasa puas, karean sudah tampil yang terbaik dari hasil latihan dan kerja keras pesenamnya. “Selebihnya kami serahkan kepada Allah. Medali apapun itu rejeki kami,” tuturnya.

Nilai yang ada sangat tipis, antara medali emas ke perak hanya terpaut 0,06 dan selisih perak ke perunggu juga hanya 0,034.  (don/lis)