Anggar Genjot Atletnya ke Malang, Ini Masukan Pelatih Jatim

DL/Bandarlampung/Sport/19082024

--- Upaya untuk terus mempertajam prestasi atletnya dilakukan oleh pengurus provinsi Ikatan Anggar Seluruh Indonesia (Pengprov Ikasi) Lampung, sampai menjelang keberangkatan ke Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI ini, dua disiplin Anggar yakni Degen dan Floret masih menimba ilmu di Jawa Timur dan Jawa Barat.

Kabar ini diungkapkan Ketua Pengprov Ikasi Lampung, Watoni Nurdin kepada media ini Senin, 19 Agustus 2024 via selulernya.

“Kami memanfaatkan sisa waktu yang ada menjelang ke PON dengan mengirimkan seluruh atlet mempertajam kemampuannya. Mira dengan para atlet Degen berlatih di Malang Jawa Timur dan Eni bersama atlet Floret ke Karawang,” katanya.

Tujuannya, lanjut Watoni, untuk memberikan rasa percaya diri sebelum pertandingan sesungguhnya di PON dan menempa mental anak-anak Anggar.

“Sebenarnya, di Aceh ada even, namun melihat situasinya tidak memungkinkan untuk kami ikuti, maka kami memilih ke Jawa Timur dan Jawa Barat untuk mempertajam teknik. Dengan tujuan untuk menempa diri secara setara dengan kekuatan anak-anak,” tambahnya.

Watoni hanya berpesan agar dalam lawatan itu atlet selalu menjaga kesehatan dan menghindari kemungkinan cedera, berlatih yang disiplin dan semangat dengan mental juaranya tetap. “Anggap lawan sebagai samsak untuk latihan dan tidak takut dengan lawannya siapapun,” ujarnya.

Floret ke Karawang

Sementara itu pelatih Floret, Eni Handayani, mengatakan bahwa dalam enam hari lawatannya ke Karawang dan Bandung mendapat banyak masukan secara teknis dan non teknis.

“Tiga hari di Karawang dan 3 hari ke Bandung. Dua atlet kami Zumazalika dan Anajah Zahra Adrikuena beberapa kali berlatih melawan sparing pria yang punya kualitas diatasnya.” Katanya.

Selain itu, ketika berada di Bandung mereka sangat beruntung bisa mengikuti kompetisi terbatas yakni home competition dari klub Anggar dan generasi floret Lampung yang masih sangat muda, Anajah, bisa keluar sebagai pemenang dan Zuma berada di peringkat 3.

Menurut Eni, kehadiran Anajah yang masih berusia 14 tahun di tim Lampung saat ini merupakan saat yang baik untuk memberikan kesempatan berprestasi di PON nya yang perdana.

“Evaluasinya, memang beberapa hal yang harus distabilkan, yakni mental bertanding, diperbanyak sparing dan lesson. Memang secara ranking, kami masih dibawah para atlet dari pulau Jawa, namun di Anggar faktor X sangat menentukan. Ada luck yang bisa saja mengejutkan.” Tambahnya.

Meskipun factor tin ggi badan sangat menentukan, namun secara teknis tidak mutlak bisa memenangkan pertandingan.

“Karena masih bisa ditangkis serangannya. Namun kualitas teknik lah yang akhirnya menentukan, diluar faktor keberuntungannya. Kami tetap menekankan anak-anak untuk ofensif setiap pertandingan. Karena pertahanan terbaik adalah menyerang. Defend bagus dan offensifnya bagus itu yang harus dilakukan,” ujar Eni.

Ditangani Pelatih Jatim

Sementara itu lima atlet yang bermain di nomor Degen berlatih di Malang dengan pengawasan langsung pelatihnya Mira Daniati.

Di sini, anak-anak Lampung beruntung bisa bertemu dengan Pieter pelatih PON Jawa Timur, yang kebetulan kali ini tidak pegang tim PON lagi.

“Di Malang ini kan latihan bareng dengan atlet-atlet Malang dalam pengawasan dan evaluasi coach Piter. Dan anak-anak banyak diberikan masukan yang bagus dari coach Piter. Memang evaluasinya juga terkait mentalitas bertanding harus ditingkatnya. Karena menurut coach Piter, anak-anak tekniknya sudah bagus.” Ungkap Mira.

Mira mengakui bahwa jam terbang anak-anak Lampung dirasakan sangat kurang. Maka dari itu rencana untuk terus memberikan kesempatan untuk bertanding dengan sparing partner akan digenjot lagi. “Masih ada waktu tiga minggu, bisa mencari sparing partner,” tururnya.

Lima atlet yang berlatih di Malang yakni Mackinnley Tristan Raditya, Fatiyah Islahiyah , Naura Rizkia Tarisa, Silvia Oktaviani dan Naura Riskia. (don)