Satu Pecatur Baru Menyodok Di Empat Besar Seleksi SIWO PWI Lampung

DL/Bandarlampung/Sport/15052024

------ Satu pecatur asal Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Perwakilan Tanggamus, Rudi Chandra muncul sebagai wajah baru yang memperkuat tim catur Seksi Wartawan Olahraga (SIWO) PWI Lampung, dimana dalam seleksi yang dilakukan Rabu 15 Mei 2024, Rudi menduduki peringkat dua dalam perolehan nilai keseluruhan 19 peserta seleksi, termasuk Ketua PWI Lampung, Wirahadikusuma.

Setelah bertarung selama sehari dalam nomor Catur Cepat, hari ini 19 pecatur wartawan Lampung akhirnya memperoleh empat nama tertinggi 4 hingga 4,5 poin.

Pada peringkat pertama pecatur asal PWI Lampung Utara, Roly Johan dengan poin 4,5 sama dengan Rudi Chandra dari PWI Tanggamus, hanya selisih dalam Sonneborn-Berger (SB) jumlah total skor lawan yang dikalahkan pemain (termasuk kemenangan karena kehilangan) dan setengah skor lawan yang pernah seri dengan pemain tersebut. Roly dengan SB 10,25 sementara Rudi dengan SB 11,25.

Sedangkan dua pecatur yang pada Porwanas XIII di Malang Jawa Timur juga turun, Raflan Siahaan dari PWI Lampung Selatan dan Muhammad Faqih Farid dari Lampung Tengah, berada diurutan 3 dan 4 juga dengan poin yang sama 4, namun SB Raflan 11, sementara Farid dengan SB 9.

Dalam seleksi SIWO PWI Lampung di gedung Solfian Ahmad Jl A Yani Bandarlampung ini digawangi oleh dua petugas pertandingan yakni Master Nasional (MN) Hendry Gere dan Maulana Ibrahim WNP, atau Wasit Nasional Pratama.

Banyak Belajar Teknik

Menurut Pengamatan Hendry Gere, kali ini pecatur-pecatur untuk kalangan PWI Lampung sudah banyak kemajuan. “Beda ya. Sudah lebih maju dalam olah buah catur. Untuk kalangan PWI, sebenarnya banyak yang sangat berbakat. Tetapi memang secara teknik masih harus terus diasah dan berani menggelar latihan resmi misalnya dengan para master nasional (MN).” Katanya usai seleksi di kantor PWI Lampung, Rabu petang.

Cabang Olahraga Catur, masih kata Hendry, merupakan olahraga yang unik dan tidak sama dengan cabor lainnya.

“Kalau catur sangat bergantung bagaimana seorang atlet terus menggali ilmu dengan pecatur yang lebih tinggi tingkatannya. Itu baru aka nada kemajuan. Tapi kalau latihan dengan yang ada dibawah atau setara, maka akan sulit untuk bisa menaikkan kemampuannya. Walaupun dia mampu bertanding satu hari 10 partai misalnya,” ujar Hendry.

Maka diperlukan pemain sebagai latih tanding yang diatas, atau bahkan jauh diatasnya, seperti Master Nasional atau internasional. “Sekali dua kali mereka bisa dapat ilmu untuk memperbaiki kualitasnya,” tambahnya.

Langkah pembukaan menjadi kunci yang memberikan kans untuk memenangi pertandingan. Namun ini perlu ada teknik khusus yang terus diasah oleh para pecatur.

Sementara Maulana Ibrahim WNP menilai para pecatur Lampung sangat mungkin bisa mengimbangi provinsi lain. “Kalau melihat cara mereka dalam seleksi tadi, pemain catur PWI Lampung lumayan terlihat ulet yaa. Dan semoga tidak sulit meraih podium nanti di Porwanas. Saran saya gak jauh seperti yang disampaikan bang Hendry, yakni tetap banyak latihan. Kan waktunya masih cukup lama.” Tuturnya.

Menjaga fisik dan psikis bagi seorang pecatur sangat pokok. “Bagaimanapun pecatur harus selalu focus saat bertanding. Karena catur ini kan olahraga konsenterasi. Bagaimana pun memerlukan konsenterasi yang tinggi. Fokus, fokus dan fokus.” Tambahnya.

Seperti diketahui bahwa di Porwanas XIV Kalimantan Selatan 19-26 Agustus nanti, cabor Catur terbanyak memperebutkan medali Emas, yakni 10 keping.

Beregu Catur Cepat nomor papan usia 22 tahun keatas ada 5 medali yakni 1 medali untuk beregu dan 4 medali untuk nomor papan. Kemudian beregu Catur Kilat plus nomor papan usia 22 tahun keatas ada 5 medali yakni 1 medali untuk beregu dan 4 medali untuk nomor papan.

Sementara hasil seleksi cabor Domino yang juga dilaksanakan bersamaan denganseleksi Catur, sampai berita ini diturunkan belum diketahui dengan pasti, siapa saja wakil dari SIWO PWI Lampung. (don)