Mencari Solusi Terbaik, Empat Pemain Basket Terkatung-katung Di Porprov

DL/Bandarlampung /MC/09122022

----- Empat pemain Basket putri berbakat dari Kota Bandarlampung mengalami nasib yang tidak mengenakkan, karena tidak bisa bermain untuk tim-tim yang berkompetisi di Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) ke-IX Lampung tahun 2022, pasalnya mereka dinyatakan tidak bisa bermain lantaran administrasi.

Keempat pemain itu adalah Dinda Amalia Putri dan Adinda Bintang yang bermain untuk tim Kabupaten Pringsewu, sementara Chinta Afrilia Defriyanti dan Aisyah Habibah Azra bermain untuk tim basket Kota Metro.

Mereka bersama pelatih Bola Basket M. Alam Romadhon yang juga sekaligus pemilik klub Instinct didampingi para orang tua atlet sudah mencoba upaya yang terbaik dengan melakukan beberapa kali mediasi dengan beberapa pihak diantaranya melalui KONI provinsi Lampung melalui Panitia Bidang Keabsahan Porprov dan juga melalui Pengkot Perbasi Bandarlampung.


“Kami sudah menempuh beberapa cara untuk mendorong agar anak-anak tetap bisa bermain untuk iven Porprov kali ini, karena secara persyaratan kan memang kami sudah memenuhi semua. Kami sudah melakukan konfirmasi sebelum Porprov dimulai, bahkan secara admoinsitrasi kami juga mengikuti aturan yang ada,” kata Alam, di ruang media center Porprov di Gedung Sumpah Pemuda Bandarlampung, Jum’at, 9 Desember 2022 siang.

Menurut Alam, para pemain ini sudah melakukan pembicaraan dengan tim dari Kabupaten dan Kota yang akan dibelanya, termasuk menyelesaikan surat menyurat yakni surat permohonan kepada Ketua Perbasi Kota Bandarlampung untuk meminta ijin agar bisa bermain di daerah lain.

“Kami sudah mengurus itu. Surat permohon ini yang sudah kami ajukan ke Pengkot Perbasi pada 10 Oktober 2022. Dengan harapan segera mendapatkan kepastian, karena anak-anak ini tidak dipakai di tim Kota Bandarlampung. Maka ada dua kabupaten kota yang merekrut mereka yakni Pringsewu dan Kota Metro. Dan di sini persyaratan administrasinya juga sudah dipenuhi termasuk yang saya bawa ini dan sudah disampaikan ke Pengkot Perbasi, ini tanda terimanya,” kata Alam sambil memberikan beberapa surat yang dimaksud kepada media center.

Untuk itu, dia berharap ada solusi yang melegakan dan memberikan win-win solution dalam persoalan ini, agar juga menjadi pengalaman berharga di hari depan jangan sampai terulang hal seperti ini.


Semantara dari Rio, Sekretaris Perbasi Kota Bandarlampung mengatakan bahwa dalam persoalan empat atlet ini sesungguh ada kekeliruan dalam komunikasi saja. Dan sesungguhnya Perbasi Kota Bandarlampung memiliki agenda untuk memperbaiki prestasi basket ini sangat serius.

Oleh karena, miskomunikasi seperti ini jangan sampai terulang lagi. “Intinya, kami ini kan pembina. Jadi harus banyak memberikan kesempatan kepada atlet agar punya kesempatan yang banyak untuk mengikuti iven yang kompetitif. Makanya menurut saya persoalan ini harus disikapi dengan kepala dingin.” Katanya kepada media ini, Sabtu 10  Desember 2022.

Dia berharap bahwa ini tidak membuat perpecahan di cabang olaharaga basket di Kota Bandarlampung khususnya, Lampung pada umumnya.

“Kalau kita merunut dari persoalan awal, memang banyak hal yang bisa didiskusikan.  Dan ini Porprov sudah berjalan.  Maka kita harus melihat ke depan agar lebih sejuk dan kedepan akan lebih baik,” tamnbah Rio.

Segera Dikumpulkan

Sementara itu Ketua Pengprov Perbasi Lampung, Himawan Ali Imron menegaskan bahwa pihak sudah mendengar persoalan ini sejak awal bahkan sudah beberapa kali dilakjukan mediasi kedua pihak.

“Ini kan sebenarnya kewenangan Pengkot dan Pengkab untuk membicarakan soal perpindahan atlet dari satu daerah ke daerah lain. Sudah ada Technical Hand Book (THB) dan semua pihak harus mematuhi bersama. Saya akan segera kumpulkan semua pihak untuk kita berbicara bareng untk kemajuan Basket Lampung. Porprov ini sudah segera berakhir dan masih banyak iven yang kita siapkan,” kata Imron.

Imron berharap ini menjadi pelajaran yang sngat berharga untuk semua pihak dan tidak terulang lagi di masa datang.

Lampung punya agenda iven yang banyak dan tentu memerlukan tenaga dan pikiran semua terkait pembinaan prestasi khususnya di basket.

“Kita terus memperbaiki prestasi. Tujuannya adalah untuk memiliki tim terbaik dan bisa lolos ke PON. itu dulu. Maka semua sekarang harus berfikir kearah itu, Lampung.” Tambahnya.

Masih Banyak Kesempatan

Sedangkan ketua tim keabsahan PB Porprov Lampung, Darwis Rauf, yang juga sempat melakukan mediasi persoalan ini mengatakan bahwa saat ini semua pihak harus melihat ke depan.

“Porprov sudah berjalan dan tidak memungkinkan bagi para atlet itu disusulkan untuk bermain di tim yang sebelumnya melakukan rekruitmen itu. Namun saya hanya mengingatkan bahwa masih banyak kesempatan bagi adik-adik kit aini untuk berprestasi di masa datang. Porprov hanya salah satu ajang seleksi, masih ada banyak cara seleksi yang harus dilalui,” kata Darwis.

Dia berharap agar ini bisa difasilitasi untuk melakukan rekonsiliasi dan kedepan agar bisa menempuh jalan komunikasi yang lebih baik, karena ini semua untuk kepentingan daerah Lampung.

“Cobalah untuk berkomunikasi dengan baik. Mungkinsangat bagus jika ini dilakukan Pengprov Perbasi, agar bisa menjernihkan situasinya dan kembali menatap ke depan,” tambahnya.

Basket Lampung masih penuh dengan tantangan, satu diantaranya untuk bisa lolos ke PON Sumut-Aceh 2024. (tim)