Pihak Kampus Bungkam, Mahasiswa Tuntut Dugaan Pelecehan Seksual Di Kampus IAIN Metro

DL/07112022/Kota Metro

---- Tidak digubris oleh pihak kampus, puluhan mahasiswa IAIN Metro, yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Metro, hingga malam ini, Senin 7 November 2022 masih bertahan dalam sebuah aksi di lingkungan kampus tersebut.

Bahkan, para mahasiswa melakukan boikot kampus hingga malam hari di gedung Rektorat setempat.

Peserta aksi juga berencana menginap di gedung Rektorat kampus setempat, jika pihak kampus tidak menemui pendemo dan menyepakati tuntutan pengunjuk rasa.

Koordinator aksi, Arlyan Pramana Syahputra mengatakan, jika pihak rektorat belum menemui pendemo dengan alasan masih rapat jajaran rektorat, maka para mahasiswa tidak akan membubarkan diri.

“Alasan dari pihak Rektorat belum menemui kita yang pertama tadi dari habis Ashar kurang lebih sudah masuk rapat jajaran Rektorat. Sudah dikumpulkan namun belum ada titik temu dan titik jelasnya," katanya.

Arlyan menegaskan, pihaknya akan menginap di gedung Rektorat kampus jika 7 tuntutan yang disampaikan peserta aksi tidak direalisasikan.

“Kalau terkait kita nginep di kampus ada kemungkinan sampe tuntutan direalisasi, malam ini masih diboikot, kita nunggu juga. Ada kemungkinan penambahan massa aksi, dari pihak kampus juga dari tadi sore belum ada komunikasi sama kita sampai malam ini. Kalau pihak kampus belum ada kejelasan sampai besok pagi, kami akan tetap lanjutkan aksi sampai tuntutan direalisasi," tegasnya.

Selain itu, pihak mahasiswa juga mendesak jawaban atas tuntutan usut tuntas dugaan oknum dosen yang berbuat cabul terhadap mahasiswi di kampus IAIN Metro yang paling dinantikan oleh para peserta aksi.

“Kasus pencabulan itu, dosen seharusnya diberhentikan. Karena kalau cuma diturunkan dari wakil dekan tetap bisa melakukan hal yang sama. Ini bakal panjang urusannya, karena tindak pidana pelecehan seksual bakal kami laporkan Polisi," jelasnya.

Ia menduga terdapat tekanan terhadap sejumlah korban yang dilakukan oknum tertentu. Ia bahkan menyebut bahwa dugaan pelecehan seksual itu dapat mencoreng citra Kota Metro sebagai Kota Pendidikan.

“Mungkin ada tekanan, makanya tidak speak-up, malu mungkin, karena privasi, cuma korban sempat bercerita sama teman-temannya. Ini bakal mencoreng citra Kota Metro yang kota pendidikan dan IAIN yang kampus Islam juga. Malam ini jika tidak ada penegasan kami akan menginap. Dari pihak kampus atau luar sendiri tidak ada intervensi untuk memberhentikan aksi ini, jika ada intervensi kami akan tetap pada tujuan awal. Insya Allah bakal kondusif, tidak ricuh, tidak merusak fasilitas. Harapannya tetap merealisasikan, menyetujui tuntutan-tuntutan itu," tandasnya.

Sayangnya, hingga kini pihak rektorat belum dapat dikonfirmasi oleh awak media. Saat sejumlah wartawan mencoba mengkonfirmasi, pihak kampus justru memilih bungkam. (Gun)

Tags