Pelecehan Seksual Terhadap Wartawati di Stadion Maguwoharjo Mendapat Kecaman Keras Dari Instusi Wartawan
DL/09072022/YOGYA
----- Kasus pelecehan seksual yang dialami jurnalis liputan6.com
saat meliput laga leg pertama Piala Presiden 2022 di Stadion
Maguwoharjo, Sleman, Kamis 7 Juli 2022 malam mendapat kecaman dari berbagai
pihak terutama dari PWI dan institusi lainnya.
Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) melalui PWI Solo dan
Seksi Wartawan Olahraga (SIWO) PWI DIY mengecam keras pelecehan seksual yang
dilakukan seorang oknum pada wartawan peliput PSS Sleman. Insiden pelecehan
tersebut terjadi di Maguwoharjo saat semifinal leg pertama Piala Presiden pada
Kamis 7 Juli 2022 malam lalu.
Ketua PWI Solo, Anas Syahirul menyampaikan pihaknya
mengutuk keras tindakan itu dan meminta panitia pelaksana (panpel) untuk
berbenah serta mengusut tuntas. “Kami mengutuk keras dan menyayangkan kejadian
itu. Apalagi seorang jurnalis dalam kerja peliputan dijamin keamanan dan
keselamatan dalam bertugas,” tegas Anas Syahirul, Minggu 10 Juli 2022.
Anas memaparkan, sudah seharusnya kasus tersebut diusut
secara tuntas dan pelaku harus mendapat sanksi sesuai aturan. Selain itu,
lanjut dia, seluruh stakeholder yang ada mulai PSSI, PT Liga Indonesia Baru
(LIB) hingga panpel harus lebih jeli dan maksimal dalam pelaksanaan kegiatan
pertandingan sepakbola agar insiden serupa bisa dihindari.
“Kami berharap semua pihak bisa melindungi jurnalis perempuan
atau seluruh pemonton perempuan dari aksi pelecehan seksual di manapun berada.
Sehingga kasus tersebut tidak terulang, terlebih di stadion di mana saat ini
semua sedang berkampanye untuk menghentikan aksi-aksi serupa,” tandas dia.
Senada dengan PWI Solo, Ketua SIWO PWI DIY, Widyo
Suprayogi berharap adanya langkah nyata panpel sepakbola untuk serius
menghentikan aksi tidak terpuji baik itu pelecehan seksual atau bentuk
kekerasan lain. Pihaknya berharap ada
evaluasi menyeluruh terutama dari pihak PSS agar insiden serupa tidak lagi
terjadi.
“Kami tegas mengutuk aksi pelecehan seksual baik itu pada
wartawan olahraga yang tengah menjalankan tugas peliputannya atau siapapun
terkhusus penonton perempuan. Kami berharap ada langkah nyata dari seluruh
pihak, juga berhenti mengarahkan opini yang kemudian justru menyudutkan
penyintas,” tegas Widyo.
Sebelumnya, Public Relation PSS Sleman, James
Purba menegaskan pihaknya mengutuk keras tindakan pelecehan yang dilakukan
salah seorang suporter tersebut. “Kami mengutuk keras tindakan pelecehan yang
dilakukan oleh salah satu suporter PSS ini. Sekali lagi kami tidak mentolerir
apa pun tindakan pelecehan yang dilakukan oleh siapa pun di stadion,” tegas
James yang juga mendampingi penyintas usai kejadian. (*/tim)
Comments