Aprillia, MC Sepakbola Lampung Pertama Tembus Liga Nasional

DL /13042022 /Bandarlampung
---- Lampung ternyata cukup banyak anak mudanya yang
sangat berbakat di berbagai bidang. Tak jarang anak-anak muda ini bisa menembus
kancah nasional.
Seorang Wanita muda asal Lampung Tengah ini, memang
bercita-cita menjadi MC. Bukan master of ceremony, namun ini satu
singkatan lain, yakni match commissioner (MC).
Apa itu match commissioner? Adalah seorang gadis bernama
Aprillia Dyah Suhestry, biasa dipanggil April, mencoba menerangkan salah
satu bagian terpenting dari sepakbola itu.
Karena dia dengan senang hati mengambil profesi ini dalam
masa mudanya saat ini. “Saya adalah seorang match commissioner PSSI,
yaitu wakil tertinggi PSSI di sebuah pertandingan yang bertugas mengorganisir
pertandingan, sehingga pertandingan dapat berjalan dengan baik dan lancar.” Ujar
April mengawali perbincangan dengan lampungsport.com belum lama ini.
Seorang MC, kata dia, memiliki tanggung jawab untuk
memastikan pertandingan berjalan dengan lancar dimulai dari H-2 match, match
day, sampai post match. “Kita memastikan semua aspek sudah ready
mulai dari venue stadion yang dipakai, jersey yang dipakai tim, aspek keamanan
dan kesehatan, aspek media, law of the game, dan yang paling penting
adalah regulasi.” Tutur gadis kelahiran Lampung Tengah, 4 April 1997 itu.
Gimana awalnya bisa terjun ke profesi yang tidak
banyak ditekuni oleh Wanita itu?
“Profesi ini tergolong langka di Indonesia. Awal terjun ke dunia sepakbola yang serius itu justru saat kuliah. Saya alumni Unila, saat kuliah (2016) saya dipertemukan dengan Bung Dolop yang mengurusi Klub Sakai Sambayan Lampung yang berlaga di Liga 3 Asprov (saat itu Liga Nusantara).” Katanya bersemangat.
Didukung Para Senior
Hampir setiap hari dia datang menonton tim SSLFC Latihan.
“Saat itu bung Dolop mengajak saya untuk bergabung menjadi tim manajemen klub.
Mulai saat itu saya menekuni bidang manajemen klub sepkbola. Setelah itu saya
dipercaya untuk mengelola tim kampus yaitu Unila FC sampai berhasil lolos
Nasional Liga Mahasiswa. Selanjutnya saya juga dipercaya untuk bergabung di
Klub Badak Lampung FC Liga 1 tahun 2019. Dan berkat pengalaman saya itu sekarang
saya dipercaya untuk ada di Asprov Lampung bidang Deputy Secretary.” Tutur
lajang yang mengidolakan Ryuji Utomo itu.
Masih menurut April, untuk menjadi seorang MC memang
harus memiliki lisensi match commisioner dari PSSI. Biasanya Asprov
setempat memiliki program kerja lisensi ini perperiode.
“Jadi harus lulus lisensi dulu, setelah itu baru bisa
bertugas di Liga. Mulai dari Liga 3, Piala Soeratin, dan Piala Pertiwi. Jika
sudah kompeten, kita juga dapat direkomendasikan untuk bertugas di tingkat
nasional bahkan Liga 1.” Kata Wanita pecinta kopi ini.
Ternyata karirnya itu terus melesat, karena memang dia
mengaku fokus dan serius menekuninya.
“Kebetulan saya kemarin dipercaya untuk bertugas di Piala
Pertiwi putaran nasional oleh PSSI Pusat. Dan kesempatan yang sangat saya
banggakan ini tidak lepas dari dukungan Asprov Lampung juga. untuk itu saya
sangat berterima kasih para senior. Tentunya ketua Asprov Lampung, pak Eddy
Samsu. Pak Sekum, Mursalin Lamo dan Exco bidang kompetisi.” Paparnya berbinar.
Wanita penggemar lagu-lagu western ini mengakui
bahwa support pada dirinya sangat banyak yang berasal dari para senior
sepakbola Lampung. “Tentunya support itu datang dari segala penjuru.
Alhamdulillah di sepakbola ini saya banyak bertemu dengan orang-orang yang
supportif, jadi apapun yang kita butuhkan dan ingin kita ketahui itu semua
dibantu oleh orang di sekitar saya,” ujar lulusan SMAN 1 Terbanggi Besar Lampung
Tengah itu.
Jangan Minder
Mengnal sepakbola secara intens sejak sekolah menengah
atas. “Aku antusias dengan sepakbola itu
dari waktu masih SMA di SMA N 1 Terbanggi Besar. Waktu itu suka terlibat di iven
pertandingan antar sekolah. Dari situ mulai kenal bagaimana sebuah tim
sepakbola hidup dan berjalan.” Katanya.
Kuncinya, kata April, kita harus percaya diri dan mau
belajar di setiap kesempatan. Sekarang siapapun bisa berkesempatan terjun di dunia
sepakbola, wanita sejajar dengan laki-laki. Tidak ada bedanya, dan sebagai
wanita kita juga tidak boleh minder. Belajar terus dan harus berkembang.” Ujarnya.
Sebagai sosok yang sudah kadung larut di sepakbola, April
menganggap sepakbola bukan hanya sekedar olahraga, tetapi juga mengajarinya banyak
hal dan di sepakbola banyak memiliki saudara dari Sabang sampai Merauke. “Bagi
saya, tidak ada hal paling romantis di dunia ini selain sepakbola. Saya
menyebutnya dengan Romantisme Sepakbola.” Tuturnya.
Karena sudah "gila bola" jadi apapun aktivitas
di sepakbola dia sangat menikmati sekali. Dan menjadi match com adalah
cita-citanya sejak dulu. “Alhamdulillah sekarang terwujud. Enaknya jadi match
com itu bisa terjun langsung di sebuah pertandingan dan kita yang terus handle
sampai selesai. Semoga bisa terus dipercaya bertugas di tingkat Asprov dan
pusat.” Harapnya.
April bertekads untuk terus menggeluti profrsi ini, target
selanjutnya adalah tetap menjaga eksistensi sebagai MC dan berharap bisa
memimpin pertandingan di Liga 2 dan Liga 1 seperti seniornya Marti Sugiyani MC
wanita yang diidolakannya selama ini.
“Yang paling top markotop buat saya adalah ibu Marti
Sugiyani. Beliau MC wanita yang sangat teliti dan tegas. Saya mengidolakan
beliau. Wibawanya beliau keren sangat menginspirasi. Dan juga instruktur saya pada
saat lisence yaitu Bapak Junardi.” Tambahnya.
Meskipun persaingan tetap ada diberbagai tingkatan,
namun April mengakui siap untuk
menunjukkan hasil kerja terbaiknya di setiap kesempatan.
Harapannya akan sepakbola Lampung, agar di Lampung kedepan
semakin baik pengelolaannya baik itu Klub, SSB, dan Asosiasinya mulai dari Askot/Askab
sampai Asprov.
Selain itu pembinaan pemain mulai grassroots
sampai profesional. SDM nya juga semoga semakin maju dan berkembang. “Semoga
sepakbola Lampung bisa menjadi industri olahraga yang menjanjikan. Harus
didukung juga oleh seluruh stakeholder di Lampung. Apalagi kan stadion
juga banyak, klub banyak, talenta pemain juga banyak. Sayang kalau tidak
dikembangkan.” Ungkapnya.
Ketika ditanya soal menikah, dia hanya menjawab, “Aiiih…”.
(Don)
Comments