Sutjiati, Ratu Senam Lampung di PON Papua 2021

DL/08102021/Jayapura

----- Sutjiati Kelanaritma Narendra, adalah sebuah nama baru yang muncul di arena Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua di cabang olahraga Senam Rythmik.

Sutji namanya menjadi bahan pembicaraan penonton Senam di Papua, setelah penampilannya yang perdana di nomor All-Round Senam Rythmik pada Kamis, 7 Oktober 2021 di gedung senam Istora Papua Bangkit, komplek Lukas Enembe Stadium, Kabupaten Jayapura.

Dalam setiap penampilan di empat alat berbeda, Sutji (baca: Suci) menjadi pesaing ketat pesenam asal Jakarta Clara, dan Sutji mendapat aplaus yang luar biasa dari penonton loka.

Penampilannya yang anggun dan melakukan gerakan-gerakan gemulai dengan cita rasa seni cukup baik membuat decak kagum yang hadir di stadium itu.

Salah satu penonton di tribun utara berkali-kali berteriak “Suciii.. I.. Love You”. Demikian histerisnya penonton di stadion itu saat Sutji tampil.

Di arena pun Sutji seolah meresponnya dengan memberikan gerakan yang mengagumkan, kelenturan yang bisa dipadukan dengan seni gerak yang indah.


Pelatih senam Rythmik Lampung, Yulianti bahkan memujinya tidak habis-habisnya, karena selain ayu wajahnya, Sutji mempunyai aura yang luar biasa menarik. “Sutji itu punya aura luar biasa ketika sudah berada di floor untuk tampil. Senyumnya membuat orang simpati dan tanpa ragu Suci sering sekali melambaikan tangan kea rah penonton yang mendukungnya. Sutji is Sutji, dia saat ini Ratu Senam di arena ini,” ujar Yuli bangga atas kerja keras anak asuhnya itu.

Dua Emas, Satu Perak

Sutji, anak pertama dari keluarga Andi Narendra dengan Christina warga Amerika Serikat yang kini sudah menjadi WNI itu, mendulang tiga keeping medali, yakni dua medali emas dan satiu medali perak.

Medali Emas disapatnya dari nomor peralatan Bola dan Sempay (Pita), sementara medali Perak dari nomor alat All-round.

Sutji menjadi perhatian di gedung senam itu, seolah-olah gedung ini miliknya, karena penonton begitu terkagum-kagum padanya dan tidak sedikit yang berebut minta foto bersama, bahkan aparat keamananpun juga meminta berfoto bersamanya.

Dengan perolehan dua medali emas ini, maka Suci telah memecah kebuntuan medali emas di cabang Senam Rythmik Lampung, yang sempat kehilangan pamor di PON XIX di Jawa Barat 2016 yang tidak berhasil mempersembahkan medali emas. “Alhamdulilah Senam Rythmik come back lagi di PON kali ini,” kata Yuli.


Menyambut gembira atas raihan dua emas dari Senam Rythmik, ketua Pengprov Persani Lampung, Hj Reihana mengatakan bahwa ini bonus yang pernah diungkapkannya sebelum PON Papua berlangsung.

“Bunda selalu mengatakan bahwa Senam targetnya satu emas di satu disiplin. Jika ada lebihnya itu adalah bonus. Nah ini terbukti, Sutji dan Tri mampu membawa pulang lima medali dari PON. Dua medali Emas, Dua medali Perak dan satu Perunggu. Rasanya Bunda sulit untuk bicara saking bahagianya, sampai berlinang air mata,” tutur Reihana kepada media ini via selulernya.

Lain lagi, Laila Alhusna, sang eyang putri dari Sutjiati, yang menonton lewat live streaming dari Lampung, kepada media lampungsport.com mengatakan kegembiraannya yang luar biasa atas apa yang diraih Sutji di POP Papua.

“Alhamdulillah ya Allah. Kami sekeluarga sangat bahagia, karena perkenanNya jua, Sutji mampu mempersembahkan medali untuk Lampung. Kami serumah nonton bareng sampai sport jantung, namun terus berdoa untuk Sutji. Terima kasih seluruh pimpinan dan pengurus KONI Lampung dan Persani Lampung membimbing cucu kami dengan luar biasa. Aamiin,” ungkap pemilik Batik Siger di Kemiling itu.

Untuk sementara Sutji membawa posisi Lampung ke delapan besar klasemen dengan koleksi 7 medali emas, 4 perak dan 6 perunggu. (don)

Tags