Ketua TP PKK Lamsel Kunjungi Penderita Kongenital dan Janda Jompo di Jati Agung
DL/18092021/JATI AGUNG
---- Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan
Keluarga (TP PKK) Kabupaten Lampung Selatan Hj. Winarni Nanang Ermanto membesuk
warganya yang menderita kelainan kongenital, Jumat 17 September 2021.
Adalah Nuriani (19), warga Dusun Palputih II, Desa Karang
Anyar, Kecamatan Jati Agung ini mengalami kelainan bawaan atau kelainan
kongenital dimana kondisinya tidak normal yang terjadi pada masa perkembangan
janin.
Putri kedua dari pasangan Edi Santoso dan Evi Moko Dompit
ini, mengalami kelainan kongenital yang memengaruhi fisik atau fungsi anggota
tubuh persisnya pada tangan dan kakinya sehingga menimbulkan cacat lahir.
Saat ini, kondisi Nuraini hanya bisa tertidur di atas
kasur dan hanya bisa mengandalkan ibu serta saudaranya untuk membantu segala
kegiatannya sehari hari.
Sementara, orang tua Nuriani sehari-hari bekerja sebagai
buruh tidak tetap. Oleh karena itu cukup sulit bagi keluarga Edi Santoso untuk
mengupaykan kesembuhan anaknya.
Sementara itu, dalam kunjungannya, Ketua TP PKK Kabupaten
Lampung Selatan, Hj. Winarni nampak didampingi Kepala Dinas Kesehatan
Joniansyah serta Kepala Desa Karang Anyar.
Dalam kunjungan itu, Winarni sangat prihatin dengan kondisi
Nuruani. Istri Bupati Lampung Selatan ini juga memberikan bantuan untuk
keluarga Nuriani.
“Saya minta Pemerintah Desa Karang Anyar untuk tanggap
dan membantu mengupayakan pengobatan yang maksimal demi kesembuhan Nuriani,”
ujar Winarni disela kunjunganya.
Beranjak dari rumah Nuriani, Ketua TP PKK yang sekaligus
Duta Swasembada Giz Kabupaten Lampung selatan ini, juga menyambangi kediaman
Wagiyem.
Mbah Wagiyem (75), begitu ia biasa disapa warga sekitar,
adalah seorang janda jompo yang tinggal bersama anaknya disebuah rumah kecil di
Desa Jatimulyo, Kecamatan Jati agung.
Bekerja sebagai buruh harian lepas, membuat Mbah Wagiyem
sulit untuk memenuhi kebutuhan sehari harinya. Terlebih anaknya, Poniri (44),
menderita kelainan mental.
Selepas meninggalnya suami Mbah Wagiyem, ia hanya tinggal
berdua dengan anaknya. Tak jarang mereka juga mendapatkan bantuan dari warga
sekitar yang merasa kasihan kepada Wagiyem dan Poniri.
Dalam kunjungan ke rumah Wagiyem, Hj. Winarni juga
memberikan bantuan kepada Mbah Wagiyem dan anaknya.
“Semoga Mbah Wagiyem selalu diberikan kesehatan. Saya
juga mengimbau warga sekitar untuk terus dan tetap peduli dengan kondisi Mbah
Wagiyem,” tandasnya. (Kmf/Hs)
Comments