Peringati HANI 2021, Wisma Ataraxis Putar Film Pendek Soal Narkoba

DL/27062021/Bandarlampung

----- Dalam rangka turut memperingati Hari Anti Narkotika Internasional (HANI), Panti Rehabilitasi Wisma Ataraxis Yang bermarkas di desa Fajar Baru, Lampung Selatan dengan semangat turut memerangi narkotika, menggelar berbagai kegiatan.

Salah satunya adalah pemutaran film pendek berjudul Jail, Dead, Crazy yang merupakan film yang sebelumnya diikutsertakan dalam Festival Film Pendek BNN Pusat.

"Pada film ini ada unsur penyadaran dan pilihan bagi para pecandu narkoba, yaitu Penjara, Mati atau Gila." Kata Andi Susanto, PM Panti Ataraxis, Sabtu 26 Juni 2021.

Selain itu kegiatan lain seperti Zominar diskusi bersama harapan dan strategi perang terhadap Narkoba, Zikir bersama, Fun Game, Renungan di malam puncak dan talk show tentang peran rehabilitasi dalam memerangi Narkoba di Andalas Radio.

HANI diperingati setiap tanggal 26 Juni, dan tema HANI tahun ini War On Drugs atau Perang terhadap Narkoba, yang secara nasional akan dilangsungkan pada 28 Juni 2021 secara virtual dan dihadiri presiden Jokowi.

Seluruh kegiatan dilakukan secara intern oleh seluruh staf dan klien dengan tujuan meningkatkan kerja sama kelompok dan komunikasi dimana semua kegiatan mengandung pembelajaran kelompok.

Menurut Abdul Aziz, Pimpinan Wisma Ataraxis, tema peringatan HANI kali ini adalah yang paling tepat, karena bila tidak diperangi dengan sungguh-sungguh, maka satu generasi kita akan hilang. 

Rehabilitasi merupakan bagian penting dalam upaya memerangi Narkoba. Hukum pasar suplay and demand merupakan hukum sebab akibat, dimana ada permintaan maka akan ada penyedia barangnya. 

Panti Rehabilitasi Wisma Ataraxis yang berdiri sejak tahun 2014 yang ditabgani para expert dibidang ini, telah merehabilitasi lebih dari 1.000 orang korban penyalahgunaan Narkoba, dengan harapan setelah menjalani rehabilitasi tidak lagi menjadi konsumen narkoba.

Testimoni

Seorang pecandu, kata Abdul Azis, cenderung lebih egois dan kurang peduli dengan keluarganya. Dengan kegiatan HANI tahun ini mengajarkan untuk peduli dan muhasabah diri/merenung akan kesalahan dan dosa. 

YG salah satu klien Panti Wisma Ataraxis atau disebut dengan istilah residen mengatakan, kegiatan peringatan HANI kali ini sangat menyenangkan dan bermakna, saat dzikir mengingat  kesalahan dan orang yang pernah disakiti, dan saat Fun Gamenya juga seru tapi tidak boleh egois. Kalau egois pasti kalah. 

"Dan terakhir nonton Film buatan teman - teman isinya lucu dan seru yang diangkat dari kejadian nyata dari salah satu Residen," ungkap YG.

Dalam kesempatan itu, Andi Susanto, PM Panti Rehabilitasi mengatakan, residen yang menjalani rehabilitasi terdiri dari dua, pertama residen rawat jalan dan kedua residen rawat inap itu jika dilihat dari jenis rehabilitasinya, kalau dilihat dari cara masuknya juga ada dua yang pertama karena kesadaran sendiri dan yang kedua karena paksaan.

"Nah yang karena paksaan juga ada dua, yang pertama karena dipaksa keluarga dan kedua karena dipaksa penegak hukum. Lama perawatan residen minimal 4 bulan rawat inap dan 12 kali pertemuan untuk rawat jalan." Katanya.

Program yang dilakukan selama di panti adalah belajar mengembalikan fungsi kehidupan kembali seperti sebelum menggunakan Narkoba. 

Kegiatan, tambah Andi, diatur sedemikian rupa sehingga semua kegiatan yang dilakukan menjadi sebuah proses pembelajaran. 

Contoh kegiatan yang dilakukan adalah ibadah sholat 5 waktu berjamaah, sholat sunnah dhuha, belajar kelompok, belajar komunikasi, belajar life skill dan lain lain. Dengan bekal ilmu diarapkan residen siap menerima cobaan dan siap perang melawan narkoba.

Saat ini yang sedang menjalani rehabilitasi di Panti Wisma Ataraxis sebanyak 10 orang murni Gangguan Jiwa dan 9 orang penyalahguna Narkoba sudah dengan penyakit penyerta atau dual diagnosa. (Lis)