Komitmen Dompet Dhuafa Pendidikan Maksimalkan Kompetensi Guru Melalui Pelatihan Mumpuni

DL/13032021/Bogor

---- Disinyalir sebagai pemegang tongkat estafet pendidikan di Indonesia, guru zaman ini dihadapkan pada perubahan sangat cepat akibat pandemi.

Perubahan yang mengharuskan kesiapan mental, pikiran, dan adaptasi tingkat tinggi dari pembelajaran luring (tatap muka) menjadi daring (online). 

Konon keberhasilan guru dalam melaksanakan pembelajaran tercermin dari keberhasilannya mendidik.

Dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) Nomor 16 Tahun 2007, guru diharuskan memilki standar di empat ranah kompetensi, yakni ranah kompetensi pedagogik, ranah kompetensi kepribadian, ranah kompetensi sosial, dan ranah kompetensi profesional.

Apalagi di masa pandemic empat ranah ini benar-benar menjadi sebuah keniscayaan, terlebih guru dituntut siap dengan segala kondisi.

Melihat fenomena tersebut, Dompet Dhuafa Pendidikan (DD Pendidikan) sebagai lembaga yang berkomitmen pada peningkatan kualitas pendidikan berupaya membersamai guru mendapat tambahan nutrisi berupa pelatihan peningkatan kompetensi.

DD Pendidikan melihat pentingnya pendidikan dan pelatihan sebagai investasi mencetak tenaga ahli dan terampil berinovasi.

Melalui survey kebutuhan pengembangan kompetensi yang dilaksanakan di 9 provinsi dengan 436 responden berusia 30 hingga 50 tahun didapatkan jika saat ini guru di Indonesia membutuhkan asupan ilmu serta penyegaran demi mengasah kepekaan dan kemahiran mereka dalam pemaksimalan kegiatan belajar mengajar daring.

“Survei yang kami lakukan bertujuan mencari baseline agar pengembangan pelatihan kepada para guru lebih tepat sasaran. Berdasarkan data survei dan kajian tersebut, kami membuat program Kelas Guru Literat, kelas Guru Kreatif, Kelas Kelas Guru Hebat, dan Kelas Digital,” ujar Mulyadi Saputra, Manager Sekolah Literasi Indonesia.

Kebutuhan pengembangan kompetensi menjadi salah satu solusi terbaik agar guru dapat memaksimalkan pembelajaran daring lebih efektif dan menyenangkan. Melalui survey ini DD Pendidikan juga melakukan pemetaan terhadap kebutuhan guru dalam menjalankan tugas mulianya.

“Dari 436 responden, 143 di antaranya ialah pengajar di SD dan sederajat. Berdasarkan data yang kami terima Kelas Guru Kreatif menjadi pilihan para guru memaksimalkan kompetensi mereka, disusul Kelas Guru Digital. Di Kelas Guru Kreatif para guru berharap bias memperoleh tilikan kegiatan kelas daring menyenangkan dan aktivitas membaca menyenangkan. Untuk Kelas Guru Digital para guru ingin bias membuat video pembelajaran, membuat soal-soal HOTS, pengembangan kurikulum, dan public speaking,” papar Mulyadi.

Kompetensi guru, strategi pembelajaran dan penguasaanTIK,  merupakan komponen terpenting dalam proses pembelajaran. “Guru dengan kompetensi tinggi akan meningkatkan kualitas pembelajaran dan mutu sumber daya manusia yang dihasilkan oleh proses tersebut. Dompet Dhuafa Pendidikan sendiri telah mengadakan serangkaian pelatihan terkait kompetensi diantaranya pengelolaan pembelajaran daring, ragam aktivitas literasi dalam pembelajaran," tegas Mulyadi.

Kedepannya DD Pendidikan akan terus melakukan survey terkait isu-isu di ranah pendidikan, hasil survei yang dilakukan DD Pendidikan diharapkan dapat menjadi bahan masukan dalam pengambilan keputusan, bahan perbaikan system pembelajaran, serta bias memberikan penilikan menarik terkait perkembangan dunia pendidikan. (lis/tim)