Anna Morinda: Anak-Anak Kita Harus Kembali Dikenalkan Lagu Wajib Bangsa Ini

DL/18082020/Bandarlampung
----- Momentum Hari jadi Indonesia yang ke-75 dengan mengusung tagline Indonesia Maju, memang telah menginspirasi rakyat Indonesia bahwa negeri ini sudah berusia tua dan belum mencapai kemajuan yang diinginkan bersama.
Dalam edisi khusus siaran peringata HUT-RI ke-75, Radio Andalas 102,7 FM melakukan siaran khusus semacam vox populi dengan meminta pendapat berbagai pihak dengan disiplin ilmu masing-masing melalui telepon secara random.
Salah satunya adalah Anna Morinda, politisi PDI Perjuangan di Kota Metro, yang kini masih duduk di kursi DPRD setempat.
Dengan keprihatinan bahwa saat ini banyak generasi muda hampir tidak mengetahui bahwa ada banyak lagu-lagu nasional yang mampu memupuk jiwa anak-anak menjadi anak Indonesia yang punya rasa memiliki negerinya, walaupun dengan bernyanyi lagu nasional, yang dulu disebut dengan lagu-lagu wajib Indonesia.
Menurut Anna, memang ada yang hilang dalam dunia anak-anak kita saat ini dari urutan dunia pendidikan Indonesia. “Sudah jarang. Bukan berarti tidak ada yaa. Sekolah yang tetap membiasakan mengajarkan lagu-lagu nasional kita seperti Bendera Merah Putih, Indonesia Pusaka dan sebagainya yang menurut saya masih bisa diharapkan untuk mengarahkan anak-anak kita cinta tanah air,” katanya.
Dunia Pendidikan
Dunia pendidikan kita, tambah Anna, terus terang sudah mulai baik dan cenderung terus meningkat kualitasnya. Itu tetap harus diakui, meskipun tetap ada kekurangannya. Namun demikian masih perlu kerjasama yang rapih diantara banyak pihak, artinya harus dikerjakan bersama-sama. “Tidak bisa hanya pemerintah sendirian dong.” Ungkapnya.
Di pemerintahan Kota Metro yang terus meningkatkan kualitas dan mutu penyelenggaraan pendidikan memang patut diperhitungkan. “Ini karena pihak-pihak terkait sangat serius dan inovatif. Artinya terus menginginkan kemajuan dari waktu ke waktu. Maka dari itu, Kota Metro kelak akan menjadi barometer pelaksanaan program pendidikan di provinsi Lampung khususnya, saya yakin itu.” Tambah anggota DPRD Kota Metro ini.
Lebih lanjut Anna menegaskan bahwa untuk menghadapi globalisasi 4.0, memang semua pihak harus melakukan hal-hal yang berkaitan dengan itu. “Mau tidak mau, suka tidak suka ini harus kita hadapi. Tetapi secara sistematis juga tidak boleh menghilangkan porses belajar anak-anak kita dalam mencintai tanah airnya, negerinya, bangsanya. Maka sisi pendidikan yang hakiki tetap harus diselenggarakan, jangan anak-anak kita justru kelak kehilangan jati dirinya,” tegasnya.
Lagu wajib nasional, lanjut Anna, sekarang sudah terkubur dengan lagu-lagu pop, dangdut, atau apapun itu yang bersifat kekinian. “Lalu tidak ada orang dewasa yang menjangkau dunia anak-anak kita. Bahkan saat ini anak-anak kita lebih hafal lagu-lagu orang dewasa ketimbang lagu-lagu anak-anak. Ini sangat ironis. Ke depan jangan lagi dibiarkan seperti ini,” ungkapnya.
Menurut Anna, syair-syair lagu ciptaan Ibu Sud, Pak Kasur, dan para pencipta lagu wajib nasional sangat dalam arti untuk tanah air Indonesia.
“Silahkan diaransemen kembali oleh musisi-musisi muda dan kreatif kita, agar anak-anak Indonesia kembali bisa mencitai karena sentuhan kekinian dalam bidang musiknya, misalnya. Tapi tidak lantar ditinggalkan dong.” Tegas Anna.
Akhirnya Anna mengajak siapapun yang terusik dengan kondisi ini bisa langsung bergerak untuk memulainya. “Ayo kita kembali tengok anak-anak kita, generasi bangsa kita ini,” katanya. (don)
Foto-foto: Anna Morinda on instagram
Comments