Tiga Pakar dan MUI Sampaikan Pokok Pikiran Peran BAZNAS Dalam Perkuat Ekonomi Rakyat

DL/27062020/Bandarlampung

----- Rapat Kerja Daerah Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Provinsi Lampung secara virtual dengan Pengurus BAZNAS Kabupaten/Kota se-Provinsi Lampung, Sabtu 27 Juni 2020, menghadirkan tiga pakar sekaligus Rektor Universitas di Lampung. Selain itu, juga menghadirkan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI). 

Ketua BAZNAS Lampung Dr. H. Abdurrahman Harun, MAg, didampingi dua Wakil Ketua Dr. H. Iskandar Zulkarnain dan Drs. H. Sudirman Subing, mengatakan bahwa pokok-pokok pikiran para ahli sangat penting, guna memperkuat peran BAZNAS dalam menumbuhkan ekonomi rakyat. 

Banyak masukan dari tiga pakar dan MUI untuk meningkatkan kinerja BAZNAS Lampung dalam situasi pandemi Covid-19. Tiga pakar yang menjadi nara sumber dalam Rakerda BAZNAS yaitu; Rektor UBL Prof. Dr. HM. Yusuf Sulfarano Barusman, MBA, Rektor Unila Prof. Dr. Aom Karomani, MSi, Rektor UIN Raden Intan Lampung Prof. Dr. Moh. Mukri, MAg, dan Ketua Umum MUI Lampung Dr. KH. Khairuddin Tahmid, MH.

Rektor Universitas Bandar Lampung Prof. Dr. Yusuf S Barusman, MBA, mengangkat strategi ekonomi sosial terkait dampak Covid-19.

Prof Yusuf Barusman mengatakan, pandemi global Covid-19, mempunyai dampak ekonomi dan sosial dan dampak sosial politik lainnya. Belum tahu kapan pandemi Covid-19 akan berakhir dan dampak ekonomi sangat dirasakan oleh masyarakat di semua sektor terutama di Provinsi Lampung sektor pertanian.

Menurut Ketua ICMI Lampung ini, terjadi trend penurunan permintaan dan supply selama pandemi Covid-19. Ini terjadi disebabkan adanya kebijakan stay at home, work from home, ditambah lagi dengan penerapan PSBB di wilayah DKI dan sekitarnya. 

Selain itu, pengurangan permintaan disebabkan penurunan konsumsi rumah tangga. Penurunan supply juga juga disebabkan turunnya permintaan yang lebih besar karena adanya PHK. 

Kemudian turunnya permintaan disebabkan daya beli masyarakat yang semakin menurun.

Di Lampung lanjut Prof Yusuf Barusman, dampak Covid-19 pertumbuhan ekonomi turun drastis hanya tumbuh 1,7 persen biasanya 5 persen. 

Ada tiga sektor ekonomi : sektor ekonomi pertanian, perdagangan dan industri. "Ekonomi Lampung ini warnanya pertanian. Buktinya perekonomian pertanian Lampung sangat berpengaruh saat DKI Jakarta menerapkan pengetatan dengan PSBB akibat Covid-19, ekspor turun, harga anjlok," ujar Yusuf yang juga Ketua Program Kartu Petani Berjaya ini.

 Rektor UBL ini juga menyoroti peningkatan jumlah pengangguran akibat dampak Covid-19. Tingkat pengangguran terbuka meningkat menjadi 4,28 persen. Tingkat pengangguran terbuka ini terjadi pada lulusan SMA sederajat dan lulusan Diploma. Peningkatan pengangguran ini banyak terjadi di perdesaan.

Oleh karena itu, ia memberi rekomendasi agar BAZNAS membantu ekonomi Pemdes, dengan memberi permodalan untuk menggerakkan ekonomi pedesaan.


Peran Akademik Terhadap ZIS


Sementara itu, Rektor Unila Prof. Dr. H. Aom Karomani, MSi, menyoroti tentang peran akademik terhadap peningkatan zakat infak dan sadaqoh (ZIS).

Menurut Prof Karomani, Lembaga BAZNAS sangat strategis untuk mengembangkan ekonomi rakyat. Tapi yang menjadi masalah sekarang, banyak orang yang berzakat dengan lembaga lain, atau dilakukan secara personal. 

Jumlahnya pun semakin meningkat. Sementara BAZNAS masih mengandalkan pendapatan ASN sementara belum maksimal mengelola zakat dari sektor lain.

Prof. Karomani menyarankan agar BAZNAS bisa melakukan inovasi cara mengeluarkan zakat indifidu. 

Bagaimana Zakat bisa dilakukan dengan model lain seperti bisa mengeluarkan zakat melalui aplikasi android.

Lalu apa peran perguruan tinggi dalam mengoptimalkan ZIS, Prof. Karomani menyampaikan perlu edukasi dan sosialisasi kesadaran berzakat sebagai cara untuk meningkatkan kesejahteraan umat melalui kegiatan Tri Darma Perguruan Tinggi. Bersinergi dengan berbagai komponen, lembaga pendidikan, MUI, Dewan Masjid, Ormas Islam, Baznas, LAZ.

Lalu meningkatkan penguatan pada amil zakat baik kompetensi profesional maupun kompetensi akhlak melalui pelatihan, lokakarya dan sebagainya. 

Rektor Unila ini juga menyarankan agar BAZNAS melakukan karya inovasi yang bisa mendorong kesadaran ZIS.


*BAZNAS Harus Mapping


Sedangkan Rektor UIN Raden Intan Lampung Prof. Dr. Moh. Mukri, MAg, mengatakan, dasar bagi umat Islam berzakat sudah termaktub dalam Al Quran antara lain Surat Al Quran At Taubah ayat 103.

Prof. Mukri tidak menyalahkan bila adanya kecenderungan umat Islam berzakat atau sadaqah lebih cenderung untuk memberikan kepada keluarga terdekat yang membutuhkan. Bukan berarti kolusi, tapi memang begitu, menjaga keluarga dari kekufuran dan kefakiran.

Oleh sebab itu, BAZNAS yang merupakan lembaga negara mengelola zakat ummat, perlu memperkuat data base. Dengan melakukan mapping data-data masyarakat miskin yang benar-benar perlu mendapat bantuan dari BAZNAS.


*Ulama Berperan Pengumpulan ZIS


Sementara itu, Ketua Umum MUI Lampung Dr. KH. Khairuddin Tahmid, MH, mengupas tentang peran ulama terhadap pengumpulan ZIS. Peran ulama sangat besar dalam pengumpulan ZIS. 

Sebab ulama dapat mempersuasi seorang muslim untuk berzakat, menjalankan kewajibannya sebagai muslim dengan membayar zakat. Apalagi ulama seorang publik figur, bisa menjadi panutan masyarakat termasuk menumbuhkembangkan seorang muslim berzakat.

Menurut KH. Khairuddin Tahmid juga Dekan Fakultas Syariah UIN ini, zakat mempunyai fungsi yang sangat banyak. Fungsi sosial meliputi ; Muzaki suci dari sifat kikirdan rakus. Mustahik suci dari iri dan dengki, harta yang dimiliki suci kehalalnnya. Fungsi ekonomi; Bisa meningkatkan ekonomi mikro dan makro.

"Jadi zakat sebagai solusi untuk pengentasan kemiskinan bila dikelola dengan baik dan tepat sasaran. Bagi umat Islam dasar untuk berzakat sudah jelas dalam Al-Quran surat At Taubah ayat : 103. Kemudian QS At Taubah ayat 60," jelas Khairuddin. (*)

Tags