Ribuan Perempuan di Palembang Hamil Selama Pandemi Covid-19
DL/12052020/PALEMBANG
---- Dinas Kesehatan Kota Palembang mencatat, selama Maret 2020 jumlah perempuan hamil mencapai 4.225 orang. Namun, angka ini turun jika dibandingkan pada Februari yang tembus 4.573 orang. Lalu, bagaimana dengan April?
Ternyata ribuan perempuan di Kota Palembang, Sumatera Selatan hamil selama pandemi virus corona atau Covid-19. Warga yang hamil didominasi ibu berusia 25 hingga 35 tahun.
"Sementara untuk April masih direkap (datanya), namun estimasi jumlahnya tidak jauh berubah di angka 4 ribuan," kata Kepala Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi Masyarakat Dinkes Palembang, dr Mirza Susanty, seperti dirilis okezone, Selasa 12 Mei 2020.
Meski begitu, angka 4 ribuan orang yang hamil setiap bulan itu tergolong tinggi jika dibandingkan rata-rata dua tahun terakhir yang hanya berkisar 2 ribuan.
Dinkes mencatat pada 2018 terdapat 25 ribu kehamilan di Palembang, sedangkan selama 2019 ada 26 ribu orang hamil. "Rata-rata kehamilan pada masa pandemi ini merupakan anak yang kedua dan ketiga," katanya.
Saat masa pandemi corona, ibu hamil disarankan memeriksa diri pertama di Puskesmas atau layanan kesehatan lain. Sementara untuk pemeriksaan kedua hingga keempat diberikan buku panduan. "Hal ini untuk mencegah atau meminimalisir potensi penularan Covid-19 di masyarakat," katanya.
Namun, khusus bagi ibu yang mengalami tanda bahaya, seperti gerakan janin yang kurang baik, darah tinggi, pandangan kabur, dan tanda penurunan kesehatan lainnya, maka disarankan agar melakukan konsultasi kepada tenaga kesehatan.
"Kemudian untuk usia kandungan delapan bulan atau menjelang kelahiran harus melakukan minimal satu kali kontrol kesehatan," katanya.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumsel, Endang Tri Wahyuningsih, mengatakan selama masa pandemi corona, alat keluarga Berencana (KB) menjadi salah satu komoditas penyumbang inflasi, meskipun nilainya tidak terlalu signifikan.
"Pada Maret misalnya, vitamin, pil KB, dan alat kontrasepsi mengalami kenaikan harga. Namun andilnya tidak terlalu signifikan terdadap inflasi secara umum yaitu sekitar 0,0002 persen," katanya.
(*)
Comments