Potongan Tubuh Pencari Ikan Ditemukan Dalam Perut Buaya Muara
DL/28042020/Riau
---- Untung tak
dapat diraih, malang tak dapat ditolak. Seperti apa yang dialami seorang
pencari ikan di Riau ini. Safri (56) warga Desa Insit, Kecamatan Tebing Tinggi
Barat, Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau yang kesehariannya sering mencari ikan
di Muara setempat, sempat dinyatakan hilang selama tiga hari.
Ternyata hilangnya
Safri ada hubungannya dengan binatang buas, Buaya Muara. Buaya yang memangsa
Safri (56) memang berhasil ditangkap.
Warga Teluk Lanus
Sei Apit, Kabupaten Siak kemudian beramai-ramai membelah tubuh reptil yang
memakan manusia itu, seperti dirilis merdeka.com
Senin 27 April 2020.
Penangkapan buaya
itu, berawal dari informasi hilangnya Safri saat mencari ikan di perairan Teluk
Lanus Pulau 3, Desa Sungai Akar Kecamatan Sungai Apit, Kabupaten Siak itu,
Minggu 26 April 2020 malam. Saat itu, korban mencari ikan bersama temannya,
Toyo. Lalu tiba-tiba Safri disambar buaya saat mencuci kaki.
Setelah dilakukan
pencarian, warga justru menemukan potongan bagian kaki kiri yang diduga
merupakan anggota badan korban. Masyarakat juga melaporkan ke pihak BBKSDA Riau
terkait adanya buaya pemangsa manusia.
Beberapa potongan
tubuh korban ditemukan di pinggir kanal. Potongan tubuh korban juga ditemukan
di dalam perut buaya setelah warga membedah perut Satwa buas tersebut.
"Dalam perut
buaya tadi masih ada potongan tubuh korban. Itu diketahui setelah perut buaya
dibedah," kata Camat Sungai Apit, Wahyudi.
Saat kejadian,
Toyo berhasil lepas dari amukan hewan buas itu. Namun Safri tidak. Toyo
langsung bergegas meminta bantuan kepada warga kampung.
"Tak lama
setelah itu, warga dan sejumlah petugas Polri/TNI lakukan pencarian di
sungai," ucap Wahyudi.
Menurut Wahyudi,
buaya tadi berhasil ditangkap melibatkan pawang buaya. Pawang menangkapnya
menggunakan jaring. "Buaya ditangkap tak jauh dari lokasi mereka mencari
ikan. Panjang buaya sekitar 6 meter," jelasnya.
Setelah potongan
tubuh korban ditemukan, lalu dibawa ke rumah sakit terdekat. Keluarga korban
juga ikut menyaksikan temuan tubuh korban. "Jenazah korban dibawa ke
rumahnya, ada pihak keluarganya juga yang datang," kata dia.
Habitat Buaya
Sementara itu,
Kepala Bidang Wilayah II BBKSDA Riau, Heru Sutmantoro mengatakan warga mencari
buaya tersebut dengan menyusuri parit-parit serta rawa daerah Teluk Lanus
tersebut dengan menggunakan beberapa kapal.
Dia menyebutkan,
setelah buaya ditangkap, lalu diangkat ke darat dan digotong ramai-ramai oleh
masyarakat. Kemudian mereka membelah perut buaya menggunakan parang atau golok.
Dalam perut buaya ditemukan dua tangan, kepala, dan badan korban.
"Korbannya
bernama Safri kemungkinan almarhum tidak mengetahui bahwa daerah tersebut
adalah habitat buaya muara," kata Heru.
Pembunuhan biaya
itu memang disesalkan BBKSDA Riau. Sebab meskipun buas, satwa itu dilindungi
oleh pemerintah. Sedangkan untuk penegakan hukumnya diserahkan ke balai Gakkum
atau kepolisian.
"Kita
juga akan lakukan sosialisasi kepada masyarakat di sekitar kantong buaya, agar
masyarakat berhati-hati atau menghindari beraktivitas di daerah tersebut,"
ucap Heru. (*)
Comments