Delapan Ribu Mobil Pemudik Lintas Jawa – Sumatera Putar Balik

DL/28042020/Jakarta

---- Pemerintah Indonesia memang harus memberikan ketegasan dalam hal mengurangi dan menahan laju penyebaran virus Covid-19.

Dengan aturan larangan mudik yang sudah diumumkan beberapa hari lalu oleh Presiden Jokowi, yang sudah ditayangkan berbagai media nasional dan lokal, namun masih sangat banyak anggota

Masyarakat Indonesia yang mencoba peruntungan bisa mudik lebih awal.

Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri pun terus bekerja keras berupaya menegakkan aturan larangan mudik Lebaran 2020. Tercatat selama dua hari Ramadhan, ada delapan ribu lebih pemudik Jawa-Sumatera diminta putar balik.

Kakorlantas Polri Irjen Istiono menyampaikan, dari Lampung sampai pulau Jawa ada 59 titik penyekatan.

"Kita sudah putar balikan 5.041 kendaraan baik bus, kendaraan pribadi, travel, sewa, maupun roda dua. Hari kedua sekitar 3.332 yang kita putar balikan. Artinya angkanya semakin menurun, makin bagus. Saya respek," tutur Istiono dalam keterangannya, dirilis merdeka.com Minggu 26 April 2020.

Menurut Istiono, dalam peninjauan ke Pelabuhan Merak, jumlah pemudik terbilang sepi. Ini menunjukkan masih ada kesadaran masyarakat Indonesia atas upaya bersama menangani penyebaran virus corona atau Covid-19. "Yang mudik menuju pelabuhan ini sudah lebih kurang 350-an yang kita putar balikkan," jelas dia.

Terkait kendala, lanjutnya, hal yang paling perlu diperhatikan adalah hasil penelitian dari Kementerian Perhubungan bahwa keinginan masyarakat untuk mudik masih cukup besar.

"Ada 24 persen mereka ingin mudik baik ke Jawa atau pun Sumatera. Dari 24 persen lebih kurang 1 juta. Ini yang perlu kita sampaikan ke masyarakat supaya tahun ini ditunda dulu. Untuk penyebaran Covid agar tidak berkembang," kata Istiono.

Istiono juga berharap masyarakat tidak bergantung pada 'jalan tikus' demi bisa mudik Lebaran 2020. Sebab ada puluhan hingga ratusan titik penyekatan yang tidak semua dapat dihindari selama perjalanan.

"Kemarin banyak orang berusaha melewati jalan tikus ring pertama, kedua kehadang lagi, kalau lolos akan kejaring di berikutnya, karena Polres lainnya buat penyekatan putar balik. Jadi pikir dua kali untuk berusaha mudik tahun ini. Ini pemerintah sudah larang mudik, karena masalah kesehatan masyarakat," katanya. (*)