Di India Penularan Puluhan Orang Tertular Virus Corona di Tablighi Jamaat

DL/03042020/Jakarta

---- 24 orang di Delhi, India, dinyatakan positif virus Corona setelah mengikuti acara keagamaan yang digelar Tablighi Jamaat di masjid di wilayah Nizamuddin.

10 orang meninggal dan 300 lainnya dirawat di rumah sakit setelah terinfeksi virus Corona di Nizamuddin, menurut Times of India, 31 Maret 2020. Sembilan orang India: enam dari Telengana, satu dari Tamil Nadu; satu dari Kartanaka; dan satu masing-masing dari Jammu-Kashmir, meninggal karena virus Corona setelah menghadiri acara di Nizamuddin.

Setidaknya satu warga asing berkebangsaan Filipina meninggal, dan 19 warga asing lainnya telah dinyatakan positif virus Corona. Belum diketahui apakah warga asing yang positif adalah WNI.

Hampir 2.000 orang telah tinggal di Markaz Nizamuddin, markas besar kelompok Tablighi Jamaat di Delhi untuk acara 13-15 Maret.

Lebih dari 300 dipindahkan ke rumah sakit kemarin dengan gejala virus Corona. Selasa pagi, Markaz Nizamuddin disegel dan 700 orang pindah dengan bus yang dikarantina di berbagai bagian kota.

Ratusan orang telah tinggal di kompleks masjid berusia 100 tahun, yang memiliki asrama enam lantai, sejak pertemuan dua hari Tablighi Jamaat dari 13 Maret hingga 15 Maret dan sekitar 280 orang adalah warga asing dari 16 negara, termasuk dari Indonesia, Malaysia, Filipina, dan Thailand.

Sementara seorang pejabat senior pemerintah memberi tahu The Hindu bahwa sekitar 8.000 orang dari seluruh India menghadiri pertemuan di Masjid Alami Markaz Banglewali, markas Tablighi Jamaat di Nizamuddin, daerah selatan Delhi.

Quartz melaporkan polisi Delhi menutup area utama di Nizamuddin West di Delhi selatan pada 30 Maret, di mana lebih dari 200 orang telah menunjukkan gejala COVID-19. Delhi memiliki total 97 kasus virus Corona yang dikonfirmasi sejauh ini.

Kementerian Dalam Negeri India akan memasukan daftar hitam sekitar 800 dai dari Indonesia yang datang dengan visa turis dan berpartisipasi dalam konferensi agama tiga hari di Delhi bulan ini, menurut The Hindu.

Banyak orang dari seluruh India yang dites positif COVID-19 telah menghadiri konferensi atau menjadi kontak dekat para peserta keagamaan tersebut, kata seorang pejabat.

India dan Indonesia memiliki kelonggaran visa dan memiliki kerja sama visa on arrival.

"Mereka datang ke sini dengan visa turis tetapi berpartisipasi dalam konferensi keagamaan, ini adalah pelanggaran aturan visa. Kami akan daftar hitam sekitar 800 pengkhotbah Indonesia sehingga di masa depan mereka tidak dapat memasuki negara," kata pejabat itu. Tidak diketahui berapa banyak WNI yang ikut dalam acara keagamaan tersebut.

"Sekitar 50% dari kasus positif COVID-19 di Telangana terkait dengan pertemuan yang diselenggarakan oleh para pengkhotbah. Sekitar 350 orang dari Telangana juga menghadiri konferensi di Delhi," kata pejabat itu. Pekan lalu, seorang pria berusia 65 tahun di Srinagar yang menghadiri konferensi di Delhi meninggal setelah tertular virus.

Ketika ditanya apakah para pengkhotbah tidak diperiksa di bandara untuk gejala COVID-19, pejabat itu mengatakan, "mereka memasuki India sebelum peringatan merah dikeluarkan."

Menurut laporan Times of India, hingga kini ada 1.251 kasus virus Corona di konfirmasi di India dengan total 32 kematian, dan 102 dinyatakan sembuh. (sumber tempo.com)

Tags