Serangan Sentimen Negatif Tidak Menggoyahkan Polri
DL/31122019/Jakarta
---- Catatan Lembaga Riset Digital Indonesia
Indicator 2019 Terhadap Kinerja Polri.
Pada kesempatan
Rilis Akhir Tahun Polri 2019 di Auditorium PTIK terungkap bahwa serangan
sentimen negatif terhadap Polri pada tahun politik 2019 tidaklah cukup
menggoyahkan eksistensi lembaga negara yang bertugas menjaga dan memelihara
keamanan dan ketertiban masyarakat di Republik Indonesia ini. Hal ini
diungkapkan Direktur Komunikasi Indonesia Indicator, Rustika Herlambang pada
paparannya.
Indonesia Indicator
menyatakan, skor institusi Polri pada tahun 2019 adalah 68%, memang turun dari
tahun 2018 yakni 72% namun perlu diingat 2019 adalah tahun Politik dimana
serangan HOAX dan sentimen negatif terhadap Polri gencar dilakukan dengan
tujuan delegitimasi dan mengkendorkan kinerja Polri agar agenda-agenda politik
dan gangguan keamanan yang dilakukan pihak-pihak tertentu bisa berhasil. Angka
68% adalah nilai framing positif pemberitaan baik media massa maupun media
sosial.
Indonesia Indicator
menyebutkan bahwa framming positif ini didapatkan dari kinerja Polri dalam
pengamanan Pemilu 2019, penanggulangan terorisme, konflik Papua, pemberantasan
Narkoba dan penanganan aksi mahasiswa.
Tokoh diluar
intitusi Polri yang disebut berperan positif terhadap kinerja Polri adalah
Presiden Joko Widodo, Panglima TNI Hadi Tjahjanto, Menkopolhukam Wiranto.
Masih banyak
catatan yang perlu diperbaiki oleh Humas Polri, namun secara umum kinerjanya
sudah dianggap baik. Perbaikan yang harus dilakukan adalah kolaborasi dengan
pihak-pihak yang memiliki kompetensi dalam mengelola/manajemen isu sehingga
cepat tanggap dan segera terkendali sebelum menjadi liar.
Humas Polri harus
memanfaatkan popularitas (shareable) berita-berita tentang Polri oleh media
arus utama maupun media sosial sehingga isi pemberitaan menaikkan sentimen
positif sehingga meningkatkan citra Polri.
Kapolri Jenderal
Polisi Idham Azis, MS.i. meresponse paparan Indonesia Indicator tersebut dengan
komitmen peningkatan kinerja Polri dengan meningkatkan kinerja Polri dalam
berbagai lini, termasuk peningkatan SDM, pemanfaatan teknologi informasi dan
pengawasan internal.
Sementara anggota
Komisi III DPR RI, H Muhammad Nasir Kamil, menyebutkan kinerja Polri membaik
dari waktu ke waktu dan mengapresiasi peningkatan tersebut.
Senada dengan
Muhammad Nasir, Ateria Dahlan koleganya di Komisi III, juga menegaskan hal
sama.
“Kapolri yang baru,
Jenderal Idham Azis harus melanjutkan program Kapolri sebelumnya, Jenderal Tito
Karnavian, dengan perbaikan-perbaikan yang diperlukan sehingga kinerja
meningkat dan kepercayaan masyarakat terhadap Polri tinggi.” Katanya. (lis/tim)
Comments