DL/12122019/ Bandarlampung

---- BANDARLAMPUNG. Keterangan meyakinkan dari CEO Perseru Badak Lampung FC, Marco Garcia Paulo, bahwa Badak Lampung FC akan tetap berada di Liga 1 Sepakbola Indonesia dalam posisi tim seperti sekarang ini, adalah pernyataan menarik yang perlu didalami maknanya.

Pertandingan masih tersisa tiga partai, dan posisinya berada di urutan 16 dan masih sangat genting, namun dengan santai Marco memastikan bahwa Badak Lampung akan lestari bermarkas di Lampung untuk musim depan, bahkan sudah memerinci bakal belanja beberapa pemain dan tetap berlayar dengan minimal 6 pemain lokal Lampung.

Dua tim terakhir setelah Bhayangkara FC yang akan dilawan Perseru adalah Persebaya dan Persib Bandung. Nah.

Bukan mengecilkan arti perjuangan tim asuhan Milan Petrovic ini, karena sudah mampu menunjukkan kemenangan di dua laga kandang dari tamu yang benar-benar kuat, Madura United dan Persija Jakarta.

Tetapi Persebaya dan Bandung adalah tim yang punya tradisi sepakbola kuat di Indonesia yang sangat sulit dikalahkan apabila bermain di kandang. Apalagi Persebaya yang baru saja membantai Arema FC 4-1 di Balikpapan.

Psywar Marco

Pernyataan ini memberikan multi tafsir memang. Pertama apakah Marco menghibur diri dan ingin menenangkan pasukannya agar tidak terlampau galau menghadapi tiga pertandingan sisa.
Kedua Marco mengerti benar bagaimana memainkan perannya sebagai CEO tim yang sudah dalam kondisi sekarat. Seperti yang dilakoninya saat berada di klub Pelita Bandung Raya beberapa tahun lalu. Dan memberikan suntikan moril saja.

Ketiga apakah juga sudah “mengetahui” peta tiga pertandingan terakhir di Liga 1 Sepakbola Indonesia yang secara mata awam sulit ditebak itu.

Melakukan perang urat syaraf adalah hal yang juga sering dilakukan oleh manajemen tim, pelatih bahkan pemain untuk memberikan kesan berbeda di klub mereka.

Namun benar memang, bola masih tetap bundar, dan permainan di lapangan sangat menentukan hasil akhirnya yang kasat mata.

Sebagai masyarakat Lampung tentu harus bedoa, agar Badak Lampung selamat dari bencana degradasi. (don)