Kelestarian Sumber Daya Lahan, Air dan Tanah Syarat Mutlak Peningkatan Produksi Pangan

DL/22112019/Lampung Barat
---- Bupati Lampung Barat Hi. Parosil Mabsus, mengingatkan masyarakat Lampung Barat yang mayoritas petani, untuk menjaga kelestarian sumber daya lahan, air dan tanah. Hal itu perlu dilakukan demi terwujudnya peningkatan produksi pangan di kabupaten berhawa sejuk tersebut.
Pernyataan tersebut disampaikan Pak Cik (Sapaan Akrabnya), usai membuka kegiatan Temu Lapang dengan masyarakat dusun Way Seluang Pekon Kotabesi Kecamatan Batu Brak, dalam rangka persiapan tanam kedelai musim tanam rendeng tahun 2019, Kamis 21 November 2019.
"Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa, pemerintah dan seluruh masyarakat tani Indonesia patutlah gigih melaksanakan program peningkatan produksi pangan. Presiden republik Indonesia secara tegas menginstruksikan pentingnya swasembada padi/beras dan bahan pangan lainnya seperti jagung dan kedelai. Pada kesempatan ini saya ingin mengingatkan kepada kita semua bahwa, upaya peningkatan produksi pangan ini juga patutlah diikuti dengan upaya-upaya menjaga kelestarian sumber daya lahan dan air, serta kesuburan tanah," ujarnya.
Dikatakan Parosil, berdasarkan visi untuk terwujudnya Lampung Barat hebat dan sejahtera, salah satu langkah yang harus dilakukan adalah meningkatkan perekonomian yang berorientasi pada agribisnis. Sebab, ketika perekonomian meningkat maka masyarakat akan sejahtera.
"Masyarakat khususnya petani, patutnya turut dalam mewujudkan ketahanan pangan. Karena ketahanan pangan adalah tujuan utama pembangunan pertanian," ucap Parosil.
Bupati menjelaskan, terpenuhinya pangan bagi negara sampai dengan perseorangan, tercermin dari tersedianya pangan yang cukup, baik jumlah maupun mutunya, aman, beragam, bergizi, merata, dan terjangkau serta tidak bertentangan dengan agama, keyakinan, dan budaya masyarakat, untuk dapat hidup sehat, aktif, dan produktif secara berkelanjutan.
"Dalam hal ini, untuk mencapai tujuan tersebut pemerintah berusaha untuk terus meningkatkan produksi pangan melalui berbagai inovasi teknologi," ungkapnya.
Dilain pihak Kepala Dinas Tanaman pangan dan Hortikultura (DTPH) Lambar Yedi Ruhyadi, SP menyampaikan, melalui Direktoran Jendral Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian RI memberikan bantuan Tumpang sari padi dan kedelai untuk Lambar.
Pada tahun 2018 Batu brak mendapat alokasi penanaman kedelai 500 H dan berhasil, sehingga peningkatan pendapatan terus meningkat.
Pada tahun 2019 Kecamatan Batu brak mendapatkan jatah bantuan padi gogo seluas 1080 Hektar atau sekitar 27 Ton bagi 39 kelompok tani, benih kedelai untuk 1105 Hektar atau sebanyak 38.675 Ton yang sudah disampaikan kepada kelompok tani. Selain itu Dirjen tanaman pangan juga memberikan 25 unit pompa air untuk 25 kelompok tani. ( Anton)
Comments