Kondisi Wilayah Yang Dilanda Karhutla Mulai Pulih

DL/30092019/Jakarta
---- Asap di beberapa wilayah yang dilanda kebakaran
hutan dan lahan (karhutla) berangsur-angsur hilang, seiring hujan
yang terus mengguyur beberapa hari terakhir lewat operasi TMC (Teknologi
Modifikasi Cuaca). Jumlah hotspot terus mengalami penurunan
dan jarak pandang mulai kembali normal.
“Kami pantau secara keseluruhan untuk akuntabilitas
keberhasilan operasi TMC dari beberapa Posko TMC BBTMC-BPPT. Data stasiun
meteorologi untuk kondisi cuaca dan visibility per jam
dari seluruh stasiun tiap wilayah. Data hotspot, selain data curah hujan dan
volume air selama operasi TMC berlangsung tentunya,” ujar Tri Handoko Seto,
Kepala Balai Besar Teknologi Modifikasi Cuaca (BBTMC-BPPT) di Jakarta, MInggu 29
September 2019.
Hingga Sabtu 28 September 2019, Posko TMC Riau
mengumpulkan data dari beberapa pos pengamatan cuaca seluruh Provinsi Riau, yaitu,
Posmet Bandara Dumai, Posmet Bandara RAPP, Posmet Tambang, Posmet SSK II
Pekanbaru, dan Posmet Japura Rengat.
“Jarak pandang pada pagi hari di Riau sekitarnya sudah
mampu menjangkau 3- 5 km, dan semakin membaik sekitar 7- 10 km pada
sore hari,” ujar Samba Wirahma, Koordinator Lapangan BBTMC-BPPT Posko TMC
Pekanbaru.
Di Sumatera Selatan, Dwipa W. Soehoed Koordinator
BBTMC-BPPT Posko TMC Palembang, mengatakan pantauan pada pagi kemarin di kota
Palembang sempat terdeteksi sebaran asap sehingga indeks kualitas udara naik.
Namun, lanjut Dwipa, hal itu berbanding terbalik karena hotspot turun.
“Sepertinya ada lahan yg baru terbakar di bagian selatan kota Palembang,”
ujarnya.
Sementara jumlah titik hotspot
di wilayah Sumatera Selatan, kata Dwipa, signifikan berkurang. Hingga Sabtu
sore hanya terpantau 1 titik di Kabupaten Musi Banyuasin. Sementara sehari
sebelumnya, lanjut dia, tidak ada sama sekali.
Di Palangkaraya, Kalimantan Tengah, jarak pandang kembali normal dan asap mulai menghilang. Hingga Sabtu kemarin, jarak pandang di sekitar Bandar Udara Tjilik Riwut Palakangkaraya sudah mencapai 7000 meter.
“Puncak hotspot tertinggi terjadi pada Rabu kemarin
(25/9/2019) yang terpantau capai 1875 titik. Namun pada Sabtu kemarin, tersisa
14 hotspot. Kami sangat bersyukur operasi TMC bisa berjalan baik,” ujar Faisal
Sunarto, Koordinator Lapangan BBTMC-BPPT Posko TMC Palangkaraya.
Hujan cukup merata di wilayah
Kalimantan Barat, menurunkan jumlah hotspot secara signifikan pada Sabtu
kemarin. “Asap sudah tidak pekat lagi, radiasi matahari sudah tembus
permukaan. Jarak pandang di Lanud Supadio pada siang hari sudah mencapai 6000
km,” ujar Satyo Nuryanto, Koordinator BBTMC-BPPT Posko TMC
Pontianak.
Hingga hari ini, operasi TMC BBTMC-BPPT untuk
penanggulangan Karhutla masih terus berlangsung di Sumatera dan Kalimantan.
Pelaksanaan kegiatan TMC didukung TNI AU untuk penyediaan pesawat dan kru, dan
BMKG untuk penyediaan data cuaca. Sedangkan pendanaan kegiatan disuplai Badan
Nasional Penanggulangan Bencana. (BBTMC-BPPT).
Comments