Ken Setiawan Bicara Blak-blakan di Dialog Damai Harmoni Jelang Pilkada Serentak
DL|Bandarlampung|Politik|23112024
---- Ken Setiawan, Pendiri NII Crisis Center diundang sebagai narasumber
utama dalam acara Dialog Damai Harmoni Jelang Pilkada Serentak yang
diselenggarakan Direktorat Pencegahan Densus 88 Antiteror Polri bekerja sama
dengan RRI Pro3 dengan tema "Damai di Tengah Pilihan, Menjaga Harmoni Menghadapi
Pilkada" pada Jumat 22 November 2024.
Ken Setiawan, memberikan paparan mendalam mengenai potensi ancaman
terhadap stabilitas sosial dan keamanan pada saat pilkada. Menurut Ken, Pilkada
Serentak yang akan digelar beberapa pekan lagi adalah bentuk nyata dari
penghormatan terhadap hak konstitusional warga negara dalam bidang politik.
Namun, Ken menekankan bahwa proses demokrasi ini juga rentan terhadap
potensi konflik yang dapat memecah belah masyarakat.
"Beberapa ancaman yang disoroti Ken dalam dialog tersebut antara
lain adalah penyebaran berita bohong (hoax), kampanye hitam (black campaign),
politik uang (money politics), serta penyebaran isu Suku, Agama, Ras, dan Antar
Golongan (SARA) di media sosial," beber Ken.
Ken menegaskan bahwa minimnya literasi digital di kalangan masyarakat
sering kali menjadi pemicu cepatnya penyebaran informasi yang salah, yang pada
akhirnya dapat memperburuk polarisasi antar pendukung pasangan calon kepala
daerah.
"Peran masyarakat sangat penting dalam menjaga ketertiban dan
mencegah terorisme. Jika ada indikasi yang mencurigakan di lingkungan sekitar,
segeralah laporkan kepada pihak berwenang. Kita harus bekerja sama untuk
mencegah teror yang bisa merusak keamanan dan ketenteraman," tegas Ken.
Ken juga mengapresiasi langkah-langkah preventif yang telah dilakukan
oleh Densus 88 dalam mengantisipasi potensi ancaman terorisme.
Dalam beberapa pekan terakhir, Densus 88 berhasil menangkap sejumlah
tersangka teroris di berbagai daerah sebagai upaya pencegahan aksi teror
menjelang Pilkada Serentak.
"Masyarakat untuk tetap waspada, mengingat saat ini ada teroris
yang berperan dalam penyebaran ideologi ekstrem melalui media sosial,"
ucap Ken.
Acara ini juga menekankan pentingnya sikap bijak dalam berpolitik. Ken
mengajak seluruh masyarakat untuk menjadi pemilih cerdas, tidak terprovokasi
oleh berita hoax atau kampanye hitam, dan tetap menjaga kedamaian di tengah-tengah
proses demokrasi.
"Pilkada Serentak adalah pesta demokrasi. Mari kita hadapi dengan
sukacita, berpikir jernih, dan memilih pemimpin yang benar-benar mampu
merealisasikan aspirasi masyarakat serta memajukan daerah kita," katanya.
Acara ini dihadiri oleh berbagai kalangan secara online, termasuk
pemangku kebijakan, akademisi, serta masyarakat umum, dan bertujuan untuk
memberikan pemahaman tentang pentingnya menjaga persatuan dan keamanan jelang
Pilkada Serentak 2024. (tim)
Comments