Ini Atlet Peraih Medali Lampung dan Pencapaian 10 Besar di PON XXI
DL|Bandarlampung|Sport|21092024
---- Wow. Kontingen Lampung kembali meraih predikat 10
besar nasional di Pekan Olahraga
Nasional (PON) XXI yang sarat dengan berbagai peristiwa yang sudah menghambat
bahkan bisa dibilang menghancurkan karir atlet-atlet Lampung yang bertarung.
Kenapa demikian, perjuangan seluruh kontestan PON XXI
kali ini terasa sangat berbeda karena dengan dua tuan rumah, maka unsur
kepentingan untuk menang bertambah dua daerah yaitu tuan rumah.
Upaya “pemenangan” atlet tuan rumah sudah menjadi momok
pertandingan sejak lama di berbagai cabang olahraga, dan ini terus terjadi
sepanjang PON berlangsung sampai sekarang.
Itulah liku-liku
perjuangan para Pejuang Olahraga Lampung di PON XXI Aceh dan Sumut dua pekan lalu, yang hasilnya sama-sama
diketahui bahwa Lampung kembali bertengger di posisi 10 besar nasional.
Meski ini sangat diragukan sebelumnya oleh banyak orang,
karena perhitungan yang selama ini bisa diprediksi pasca PON XX Papua 2021.
Lampung bahkan diprediksi akan berada di posisi 13 atau
14, kalaupun meleset hanya akan finish di peringkat 11-12. Namun fakta
menyatakan lain.
SENAM - Menembak
Ada banyak perubahan perolehan medali terutama Emas, yang
ditargetkan dari masing-masing cabor. Misalnya Senam Artistik, Ade Meiyusi dari
medali Emas akhirnya menjadi Perunggu, kemudian 4 medali emas Senam hadir dari
Rytmik, namun berganti nama. Di Papua, Sutji sukses meraih 2 medali emas dan 2
perak, sementara Tri Wahyuni meraih medali perak. Semntara dua medali Emas
lainnya dari disiplin Senam Aerobik atas nama Umi Haryani dan Denda Firmansyah,
yang pada tahun ini tidak turun.
Namun dua medali emas di senam ini tetap diamankan di PON
XXI ini oleh Tri Wahyuni, yang sangat fenomenal meraih 3 medali Emas, sementara
Sutjiati kali ini meraih 1 medali emas dan 2 perak.
Ini salah satu contoh Cabor yang tetap dalam perolehan
medalinya dari PON XX ke PON XXI.
Cabor lain yang masih stabil dalam target dan realisasi,
yakni Menembak. Di PON Papua, Wira Sukmana meraih 2 medali Emas, namun di PON
XXI ini hanya meraih 1 Emas dari nomor andalannya Pistol 10 m. Namun satu
medali emas yang hilang itu, bisa didapat dari Petembak putri Adylia Safitri di
nomor Trap perorangan putri.
Angkat Besi -
Berat
Lalu Angkat Besi dan Angkat Berat, yang juga meraih 4
medali emas di Papua, pada PON kali ini meraih 4 medali emas, juga dengan
lifter berbeda.
Angkat Besi 1 emas dan 2 Perak, sementara Angkat Berat
meraih 3 medali Emas.
Pada Angkat Besi saat itu M Halim yang tidak diprediksi
mendapatkan medali Emas akhirnya muncul sebagai penyelamat wajah angkat besi
Lampung di Universitas Cendrawasih Papua
Dan Angkat Berat saat itu meraih 3 medali Emas danri Sri
hartati, Robbi Sujanto dan Viki Aryanto.
Perolehan itu tetap bisa diraih di PON XXI kali ini namun
dengan lifter berbeda.
Di Angkat Besi muncul nama M Husni yang sekaligus
memecahkan rekornas. Kemudian Adelia lifter putri yang mampu mendulang emas,
sehingga Angkat Besi meraih 2 medali Emas.
Sementara di Angkat Berat, Doni Meiyantoi yang di Papua
meraih Perunggu, saat ini mendulang Emas pertama di Angkat Berat, setalh itu
Sri Hartati yang tidak pernah lepas sebagai pemegang medali emas PON selama
ini. Namun dangat disayangkan, Viki Aryanto gagal mengulang sukses medali
Emasnya di Papua, dan kali ini hanya meraih Perak dan memecahkan rekor angkata
atas nama Robbi Sujanto yang dicetak di Papua lalu.
Cabor Hilang Emas
Selain itu, ada beberapa cabor yang gagal mempertahankan
medali Emas yang diperoleh di PON Papua 2021, yakni Softbol yang pada PON XX
meraih Emas, kali ini gagal meraih medali.
Lalu, Karate, yang juga memiliki target mempertahankan
medali Emas atas nama Ari Saputra, juga kandas. Kemudian Muaythai atas nama
Mitra Waruwu meskipun dia gagal melaju karena cidera, bisa ditutup dengan
tampilnya Abdul Muis.
Kembalinya Si Anak
Hilang
Terjun Payung adalah satu cabor yang iibaratkan
kembalinya si anak hilang. Dimana para peterjun di sini memberikan kontribusi
sangat berharag juga untuk kontingen, karena tim beregu dan perorangan putri
menyumbang dua medali Emas pada nomor ketepatan mendarat.
Benanda Fransiska, Nurul Chasanah dan Ayu Fitria
Handriani dari nomor ketepatan mendarat menjadi pejuang medali emas di Lanud
Sultan Iskandar Muda Blang Bintang Aceh dengan persembahan Emad dan perunggu,
selain satu perunggu lainnya dari peterjun putra pada kerjasama antar parasut.
Pejuang Berani
Mati
Ada satu cabang olahraga yang patut dijuluki “pejuang
berani mati” yakni tim Paramotor yang digawang Adi Ayangsyah yang secara
mencengangkan mampu mendapatkan 2 medali emas dan 2 perak. Nyaris bisa
membuktikan mimpi mereka untuk mendulang tiga medali emas.
Kenapa pasukan berani mati, karena dengan peralatan mereka
yang buatan 2010, artinya produk 14 tahun lalu masih bisa melawan para
penerbang motor lainnya yang menggunakan peralatn tahun 2023-2024. Topnya,
Ayangsyah mempersembahkan 2 emas dan 1 perak, Wahyu 1 perak.
Pencak Silat
Sejarah manis juga dicetak para pesilat Lampung, yang
mana cabor ini sudah tertidur selama hampir 28 tahun, semenjak PON 1996 di
Jakarta, Pencak Silat sangat sulit meraih prestasi nasional terutama di PON.
Sejak medali Emas Pesilat putra Lampung Suwandi meraihnya di tahun 1996, prestasi
terus menurun.
Namun “macan” itu kini terbangun, dan dengan fenomenal
mencatatkan diri sebagai peraih dua medali emas dan dua perak di PON XXI
Aceh-Sumut 2024.
Pesilat-pesilat muda yang sebelumnya diragukan bisa
meraih prestasi setinggi itu, ternyata bisa. Mereka tampil seperti layaknya
“macan kelaparan” yang melahap lawan-lawannya dengan penuh ksatria. Bahkan
beberapa Pesilat nasional yang mereka kalahkan di arena Silat yang digelar di
Gedung Olahraga Veteran – Medan.
The Nael Team
Fenomena baru muncul dari arena tenis meja. Lampung
mengusung para atlet yang diam-diam memiliki kekuatan dahsyat. Rafanael Nikola
Niman menjadi nama yang fenomenal, dengan tim hebatnya bersama Ahmad Dahlan dan
Braydon Juvensim Susilo pemain Tenis meja masa depan Lampung.
The Nael team merupakan momok baru Tenis Meja PON, bahkan
mereka ini menumbangkan raksasa-raksasa Tenis Meja Indonesia sepert tim Jawa
Barat dan Jawa Timur yang menjadi langganan juara selama PON berlangsung.
The Nael Team Lampung dikenang sebagai pencetak sejarah
karena menjadi yang pertama di Indonesia menjadi Juara di luar Pula Jawa
mengalahkan tim beregu putra Jawa Timur.
Bahkan untuk Lampung, The Nael team ini menjadi yang
pertma sepanjang sejarah Tenis Meja Lampung bisa meraih medali emas di PON
dalam dua nomor sekaligus, yakni Beregu putra dan Perorangan Putra.
Cabor Baru
Selain Paramotor, Kurash adalah cabor baru yang langsung
melejit mempersembahkan dua medali emas di PON XXI Aceh-Sumut.
Kurash meraih dua medali emas dari Laga Putri dimana
Mariha Salimah Kelas -57Kg mampu meraih medali emas, dan satu emas lagi
dipersembahkan oleh Desti Lukman dikelas
Indoor +70kg.
Sebelumnya, Kurash mentargetkan 6 medali emas. Namu dari 6 final yang dijalaninya, hanya dua yang
mejadi emas, dan 4 partai berakhir ndengan hasil medali Perak.
Kecurangan Lagi
Beberapa faktor dan kendalai atlet-atlet Lampung yang
dicurangi baik secara halus maupun terang-terangan oleh wasit dan juri yang
memimpin pertandingan, menjadi penyebab
utama gagalnya beberapa cabor meraih medali. Bahkan kecurangan itu sudah
dilakukan di Babak Awal.
Beberapa cabor yang dicurangi dan menjadi perbincangan
hangat di PON adalah Tinju, Karate, Sambo, Kurash dan beberapa lainnya.
Yang terviral adalah Tinju, dimana Petinju Lampung
Rusdianto Suku yang memukul jatuh lawannya Joshua dari Sumut di ronde ketiga,
namun dinyaakan kalah. Meskipun akhirnya Joshua tidak bisa bertanding di babak
berikutnya karena cedera atas pukulan petinju Lampung itu.
Berikut selengkapnya peraih medali emas, perak dan
perunggu.
Peraih Medali EMAS
No |Tanggal|Nama | Cabor |Nomor /Kelas
01|2024-09-03|Tri
Wahyuni (Senam Ritmik | All Around
Final
02|2024-09-04|Sutjiati
Narendra (Senam Ritmik | Simpai (Hoop)
03|2024-09-04|Muhammad
Husni (Angkat Besi | Kelas 55 Kg
Putra
04|2024-09-04|Tri
Wahyuni (Senam Ritmik | Gada (Clubs)
05|2024-09-04|Tri
Wahyuni (Senam Ritmik | Pita (Ribbon)
06|2024-09-04|Adelia
Prasasti (Angkat Besi | Kelas 45 Kg)
07|2024-09-06|Adi
Ayangsyah (Paramotor | Presisi (WL
Solo)
08|2024-09-07|Adi Ayangsyah (Paramotor | Presisi (WL
Tandem)
09|2024-09-10|Abdul
Muis (Muaythai | 65 Kg
Putra)
10|2024-09-11|Desti
Lukman (Kurash | Indoor +70kg)
11|2024-09-12|Indah
Permata Sari (Judo | Kelas +78 Kg)
12|2024-09-12|Beregu
Putra (Tenis Meja | Beregu)
13|2024-09-12|Mariha
Salimah (Kurash |Kelas -57Kg)
14|2024-09-13|Muhamad
Wildan (Pencak Silat |Tanding -
Kelas E : + 65 s/d 70 Kg)
15|2024-09-13|Sadan
A. Sidik Lisanaka (Pencak Silat |Tanding -
Kelas H : + 80 s/d 85 Kg)
16|2024-09-14|Beregu
Putri (Terjun Payung |Ketepatan mendarat)
17|2024-09-16|Doni
Meiyanto (Angkat Berat |Kelas 66 Kg)
18|2024-09-17|Sri
Hartati (Angkat Berat |Kelas 57 Kg)
19|2024-09-18|Adylia
Safitri (Menembak |Trap
Perorangan)
20|2024-09-18|Benanda
Fransiska (Terjun Payung |Accuracy Perorangan putri)
21|2024-09-19|Rafanael
Nikola Niman (Tenis Meja |Tunggal Putra)
22|2024-09-19|Wira Sukmana (Menembak |Air Pistol
50 m Perorangan)
Comments