Ruas Jalan Provinsi Di Panaragan Kembali Banjir

DL/21022020/Tulang Bawang Barat

--- Ruas jalan Provinsi Lampung penghubung Kabupaten Tulang Bawang Barat (Tubaba) dan Kabupaten Way Kanan kembali terputus.

Solusi penanggulangan banjir yang menjadi langganan tetap setiap tahun di tempat tersebut, nampaknya belum bisa dituntaskan oleh pemerintah provinsi pada tahun 2019.

Pasalnya, dari tahun ke tahun, proyek bernilai miliaran rupiah yang dibangun di ruas jalan penghubung tiyuh Panaragan Kecamatan Tulang Bawang Tengah menuju desa Tegal Mukti Kecamatan Negeri Besar  belum tampak memberikan solusi penanggulangan banjir.

Pada Februari 2019, Pemerintah Daerah Tubaba telah mengusulkan kepada Pemerintah Provinsi Lampung untuk dilakukan penimbunan, tetapi pembangunan yang diberikan berupa rigit beton sepanjang kurang lebih 500 meter belum menyentuh titik banjir diruas jalan dimaksud.

"Tahun 2019 sudah diusulkan ke Pemerintah Provinsi Lampung, alhamdulillah rigit beton bisa terbangun meski belum sampai pada titik banjir, dan tahun 2020 ini sudah kita usulkan kembali agar segera dilakukan perbaikan." kata Bahruddin Kabid Bina Marga  Dinas PUPR, Rabu 19 Pebruari 2020.

Bahruddin berharap pada tahun 2020 pembangunan rigit beton dapat dilanjutkan kembali sehingga banjir tahun yang meredam akses jalan menuju Kecamatan Negeri Besar bisa teratasi.

"Kita berharap Pemprov Lampung harus segera membuat saluran air yang besar atau jembatan bok dan juga melakukan penimbunan pada titik banjir. Untuk pembangunan ruas jalan provinsi di Panaragan itu menjadi perhatian pemerintah daerah Tubaba, meski itu kewenangan pemerintah provinsi Lampung." pungkasnya.

Ditempat terpisah, Zaibun Muin mantan Kepala Tiyuh Panaragan dikonfirmasi media newslampungterkini.com mengungkapkan bahwa, banjir langganan tahun berdampak pada terhambatnya aktivitas warga yang mayoritas memiliki usaha perkebunan di wilayah setempat.

"Banjir mengganggu aktivitas warga yang melintas di ruas jalan provinsi di Panaragan, setiap tahun kita akui ada pembangunan dari provinsi Lampung yang diperuntukkan untuk ruas jalan itu." ungkap Zaibun.

"Meski rigit beton yang dibangun belum sampai pada titik banjir yang ada, kita tetap bersyukur dan berharap sekali Pemkab Tubaba mendorong Pemprov agar kembali memberikan pembangunannya sesuai kondisi jalan yang ada. Kami berharap jangan lagi memakai gorong-gorong  melain kan harus dikuatkan jembatan bok." ungkapnya.

Menurut Zaibun, Ruas jalan banjir itu memerlukan dua unit jambatan bok dan diakuinya telah beberapakali di ajukan melalui Musrenbang  pun proposal usulan pembangunan secara langsung.

"Sebagai masarakat Tiyuh Panaragan, tentu kami sangat mengharapkan di tahun 2020 ini rigit beton di lanjut kan sampai nyambung dengan yang sudah di bangun pada tahun 2017 lalu. Jika pembangunan dilanjutkan Insyaallah tahun 2021 banjir akan teratasi dan masyarakat akan nyaman melintas," pungkasnya. (H)

Tags